Liputan6.com, Medan - Universitas Sumatera Utara (USU) diminta tracing atau melacak secara ketat terkait Rektor Prof Runtung Sitepu, positif terinfeksi COVID-19. Selain itu, juga harus menerapkan protokol kesehatan ketat untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19.
Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Provinsi Sumatera Utara (Sumut) dr Aris Yudhariansyah mengatakan, walau USU memiliki Rumah Sakit (RS) dan tim sendiri, serta memiliki Fakultas Kedokteran, tracing akan dilakukan Dinas Kesehatan Kota Medan.
Advertisement
Baca Juga
"Kita sifatnya siap membantu bila diperlukan. Kita yakin, semua sudah bekerja. Apalagi yang terpapar Rektor USU," kata Aris, Minggu (12/7/2020).
Aris juga mengingatkan agar masyarakat diminta lebih waspada, karena sudah semakin banyak kasus baru yang ditemukan di level pimpinan.
Selain Rektor USU, Wakil Rektor (WR) I, Prof Rosmayati dan suaminya, anggota Majelis Wali Amanat USU, Prof Darma Bakti juga positif COVID-19.
"Jangan lengah. New normal sudah diklarifikasi menjadi adaptasi kehidupan baru. Itu yang harus kita sikapi," sebutnya.
Saksikan juga video pilihan berikut:
Pasien Sembuh
GTPP COVID-19 Provinsi Sumut mengkonfirmasi data terbaru jumlah orang yang terpapar COVID-19. Data terbaru, jumlah pasien sembuh mengalami peningkatan. Pasien sembuh bertambah 22 orang.
Jubir GTPP COVID-19 Sumut lainnya, dr Whiko Irwan mengatakan, jumlah pasien sembuh mengalami peningkatan dari hari sebelumnya, dari 542 orang menjadi 564 orang.
Pasien positif COVID-19 di Sumut juga mengalami peningkatan dari hari ke hari. Dari data sebelumnya, jumlah pasien positif berjumlah 2.284 orang. Hari ini berjumlah 2.323 orang.
"Pasien positif di Sumut bertambah 75 kasus," sebutnya.
Advertisement
Pasien Dalam Pengawasan
Saat ini Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang dirawat di rumah sakit rujukan COVID-19 di wilayah Sumut berjumlah 265 orang. Sementara Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 2.182 orang.
"Pasien meninggal dunia akibat COVID-19 di Sumut bertambah 4. Sebelumnya berjumlah 120 orang menjadi 124 orang," Whiko menandaskan.