Liputan6.com, Bali - Turis asal Rusia Rusminnubaev Marat (36) ditemukan hidup menggelandang di sebuah lahan kosong di depan dekat Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Mengetahui hal itu, imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai bersama dengan Satpol PP Badung, akhirnya membawa turis yang sudah sekitar satu bulan menggelandang.
Kepala Kantor Wilayah Kemenkum-HAM Bali, Jamaruli Manihuruk, Senin (13/7/2020) mengatakan, turis tersebut kini masih ditahan pihak imigrasi.
"Masih diperiksa dulu dan dilihat pelanggaran-pelanggarannya, karena memang sekarang ini masih diberikan bagi mereka untuk diperpanjang secara otomatis. Tapi dengan aturan yang baru tentunya kita pastikan dulu statusnya dia, apakah dia harus pulang ke negaranya," katanya.
Advertisement
Baca Juga
Jamaruli mengatakan, berdasarkan laporan dari masyarakat bahwa keberadaan turis Rusia tersebut mengganggu di lingkungan setempat. Saat ini sudah ditangani Satpol PP Badung dan telah dilakukan serah terima ke pihak Imigrasi Ngurah Rai.
"Terkait kenapa setelah sekian lama dia di sana, ya karena memang dia dibolehkan memperpanjang secara otomatis ya bebas bebas saja. Selama bukan kasus imigrasi ya bukan imigrasi menangani, misalnya mengganggu ketertiban masyarakat, ya bukan imigrasi yang menangani," katanya.
Jamaruli mengatakan, setelah diperoleh hasil dari pemeriksaan turis gelandangan asal Rusia tersebut, selanjutnya akan dilakukan deportasi ke negara asalnya. "Enggak harus langsung dipulangkan, jadi kalau pesawat di negaranya tidak ada, ya kita harus tunggu sampai ada pesawat yang memulangkannya," ujarnya.
Menurut keterangan dari Kasatpol PP Badung I Gusti Agung Kertha Suryanegara, turis asal Rusia itu sempat jalan-jalan ke China, kemudian ke Bangkok, Vietnam, Malaysia, dan Singapura.
Suryanegara mengatakan Rusminnubaev Marat masuk ke Bali pada 22 Maret 2020, lama tinggal sekitar satu sampai dua bulan lalu. Dari paspornya, turis asing tersebut masuk ke Indonesia melalui Kota Dumai.
"Awalnya jalan-jalan dia, karena enggak punya uang ya tidur sana. Sebelah timur bandara, dekat patung Ngurah Rai ada tanah kosong. Hidupnya di sana, dia minta-minta sama orang sana dan ada yang bantu kasih makan. Selanjutnya sudah kita koordinasikan ke imigrasi," ujarnya.