Liputan6.com, Bandung - Satu unit Pertashop milik PT Pertamina (Persero) kini hadir di Gununghalu Raya, Desa Sirnajaya, Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat. Adanya SPBU mini tersebut membuat masyarakat menjadi lebih dekat dengan akses layanan Bahan Bakar Minyak (BBM).
Baca Juga
Advertisement
Peresmian Pertashop dilakukan oleh Sales Area Manager Bandung Sylvia Grace Yuvenna, Camat Desa Sirnajaya Hari Mustika, didampingi oleh Ketua Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Rachman.
"Pertashop akan memberi banyak manfaat bagi masyarakat. Kini, lebih mudah mendapatkan BBM dan harganya juga sama dengan SPBU. Kami juga berharap, kehadiran Pertashop dapat membantu memajukan perekonomian desa," kata Camat Hari Mustika dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Selasa (15/7/2020).
Sebelum ada Pertashop, dia menuturkan, warga harus ke SPBU di wilayah Sindangkerta yang berjarak lebih dari 10 kilometer dari wilayahnya, untuk memperoleh BBM.
Adapun layanan Pertashop hadir tidak hanya menyediakan BBM jenis Pertamax, tetapi juga Bright Gas dan Pelumas Pertamina. Kehadiran Pertashop kerja sama Pertamina dengan Pemerintah Desa Sirnajaya ini sebagai upaya untuk mendekatkan akses energi ke masyarakat pedesaan dengan harga sama di SPBU.
Pertashop Desa Sirnajaya ini menjadi yang ke-31 di wilayah Jawa bagian Barat, meliputi Provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten. Sementara untuk wilayah Bandung raya, Pertashop Sirnajaya merupakan outlet kedua, selain satu Pertashop lain di Tarikolot, Sumedang.
Sementara itu, Unit Manager Communication, Relations & CSR MOR III Dewi Sri Utami mengatakan, kehadiran Pertashop di Desa Sirnajaya ini merupakan komitmen Pertamina untuk melayani kebutuhan energi masyarakat hingga ke pelosok desa. Sekaligus sebagai bentuk dukungan terhadap program Pertamina One Village One Outlet (OVOO).
Pertashop menyediakan produk BBM jenis Pertamax, dengan kapasitas 3 KL, yang disalurkan menggunakan mobil tangki dari Fuel Terminal Bandung Group.
"Kami berharap sinergi Pertamina dengan BUMDes dan Pemerintah Desa dapat semakin meningkatkan geliat ekonomi di wilayah ini dan menjadi salah satu upaya pemerataan ekonomi desa," kata Dewi.
Dewi menjelaskan, untuk Pertashop ada dua skema kerja sama. Pertama, kerja sama dengan Bumdes. Investasi dari Pertamina, sementara pengelola Bumdes dengan sistem profit sharing. Sedangkan, kedua franchise yang dikelola swasta atau pengusaha investasi dan pengelolaan.
"Untuk saat ini Pertashop kita masih dengan skema pertama. Bumdes siapkan lahan, lokasi, pengelolaan, termasuk karyawan. Pertamina siapkan investasi sarana dan infrastruktur, serta distribusi produk," ujarnya.