Pembunuh Bocah dalam Tandon Air Ternyata Ayah Tiri

Ilustrasi garis polisi. (Liputan6.com/Raden Trimutia Hatta)

Liputan6.com, Bandung - Polisi akhirnya menetapkan seorang tersangka berinisial HA (25), terkait pembunuhan bocah lima tahun yang jasadnya ditemukan dalam tandon air, di Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung pada Jumat (17/7/2020).

Kapolresta Bandung, Kombes Pol Hendra Kurniawan mengatakan, pelaku merupakan ayah tiri dari korban yang berinisial A. Pelaku diduga dengan sengaja menenggelamkan anak tirinya itu di dalam tandon air hingga tewas.

"Motifnya pelaku merasa tersinggung oleh korban setelah korban berkata kasar, kemudian dibawa ke lantai tiga, di lantai tiga dimasukkan (ke toren) sambil dipegang kakinya kurang lebih selama 10 menit sampai tidak bergerak, baru dilepas dan dibiarkan begitu saja," kata Hendra di Polresta Bandung, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, Senin (20/7/2020).

Dia menjelaskan, awalnya pelaku pulang ke kontrakan indekosnya yang berlokasi di Desa Panenjoan, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung. Pada saat itu, pelaku pulang dengan tidak bersama istrinya yang merupakan ibu kandung korban.

Lalu, kata dia, korban menanyakan kepada pelaku dimana keberadaan ibunya, disertai dengan kata-kata kasar yang membuat pelaku tersinggung. Pelaku pada saat itu menurutnya sedang dalam keadaan mabuk berat.

"Tadi kita dalami ternyata mabuk intisari ditambah obat keras, sehingga tidak bisa menguasai emosinya," kata Hendra.

Menurutnya pihak Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Bandung menetapkan tersangka setelah mendapati beberapa kecurigaan atas adanya penemuan jasad anak itu.

Awalnya, kata dia, pelaku hadir di Polresta Bandung sebagai saksi atas penemuan jasad itu. Kemudian setelah dicocokkan dengan sejumlah bukti, kasus itu mengarah kepada HA yang diduga kuat sebagai pelaku.

"Hasil autopsi menunjukkan adanya penyebab kematian berupa air, artinya anak ini tenggelam di dalam toren ya, meninggal karena tenggelam, karena di dalam paru-paru ditemukan air, artinya ada ada kemungkinan unsur kesengajaan," katanya.

"Kemudian dicocokkan dengan bukti-bukti di lapangan, dan ada juga pengakuan daripada pelaku ternyata, anak kecil ini korban pembunuhan daripada ayah tirinya sendiri," tambahnya.

Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan Pasal 80 Ayat 3 UURI Nomor 17 Tahun 2016 tentang kekerasan terhadap anak, dan Pasal 338 KUHPidana tentang pembunuhan dengan ancaman maksimal hukuman selama 15 tahun penjara.

Simak juga video pilihan berikut ini:

Editor Metro TV Yodi Prabowo ditemukan meninggal di pinggir Tol Pesanggrahan. Yodi diduga menjadi korban pembunuhan lantaran ada luka bekas tusukan di tubuh dan tak ada barang berharga yang hilang.