Sukses

Tanggapan Ridwan Kamil soal Kenaikan Elektabilitas Dirinya karena Mumpuni Tangani Covid-19

Kinerja Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat mendapat apresiasi dari sejumlah pihak.

Liputan6.com, Bandung Kinerja Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat mendapat apresiasi dari sejumlah pihak. Salah satunya meningkatnya elektabilitas Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berdasarkan hasil lembaga survei Charta Politika.

Emil, panggilan Ridwan Kamil, menanggapi santai survei tersebut. Menurutnya, apresiasi tersebut mencerminkan bahwa penanganan Covid-19 di Jabar berhasil. 

"Kita kerja itu tidak untuk cari pujian," kata Emil, Kamis (23/7/2020).

"Orang mengapresiasi itu macam-macam. Ada yang bikin lagu ke saya, mendoakan, ada yang bikin tiktok, bikin surat, ada yang juga menaikkan elektabilitas. Jadi bagi saya itu hanya cerminan saja," ucap Emil menambahkan.

Lembaga survei Charta Politika merilis hasil survei opini publik terkait kinerja kepala daerah di masa pandemi Covid-19. Hasilnya, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menempati urutan nomor satu yang dinilai paling baik dalam penanganan Corona.

Dari jawaban pertanyaan terbuka, (Top of mind) Ridwan Kamil mendapat 15,6 persen, diikuti Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo 13,4 persen dan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan 11,8 persen.

Di bawahnya terpaut cukup jauh ada Khofifah Indar Parawansa 5,1 persen dan Tri Rismaharini 2,2 persen.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Fokus Cegah Kasus Impor

Selain itu, pria yang menjabat sebagai Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar ini mengatakan, sebelum Surat Keputusan (SK) dari pemerintah pusat turun, pihaknya intens menangani Covid-19. 

"Karena SK-nya belum turun, maka gugus tugas masih bekerja sampai ada SK baru. Jadi, enggak ada kekosongan, semua tetap apa adanya," katanya.

Emil menyatakan, saat ini, pihaknya fokus mencegah kasus impor. Selain itu, pencegahan penularan di tempat risiko tinggi, seperti destinasi wisata, pasar, dan stasiun, dilakukan dengan menggelar tes masif. 

"Karena banyaknya kasus impor dari orang luar Jawa Barat, maka kita akan mengetatkan kedatangan-kedatangan dan keluar orang-orang, dari dan keluar Jawa Barat. Begitu terkendali, Jawa Barat akan jauh lebih baik," ujarnya. 

Memasuki Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), kegiatan ekonomi di Jabar mulai berjalan secara bertahap. Kang Emil mengatakan, pembukaan kegiatan ekonomi disertai dengan pengendalian risiko penularan Covid-19. 

"Kajian kita, yang terkoreksi paling tinggi -4% itu industri, maka kemarin berita baik ada industri groundbreaking di Subang, menandai mereka sudah optimis dengan pengendalian Covid-19 di Jabar dan optimis dengan kualitas ekonomi industri," ujarnya.Â