Sukses

Belajar di Sanggar Budaya Yogyakarta Milik Desainer Internasional

Desainer Indonesia yang akhirnya kembali ke tanah air setelah puluhan tahun bermukim di Jerman, Bai Populo, mulai mengaktifkan sanggar budaya di rumah singgahnya

Liputan6.com, Yogyakarta- Desainer Indonesia yang akhirnya kembali ke tanah air setelah puluhan tahun bermukim di Jerman, Bai Populo, mulai mengaktifkan sanggar budaya di rumah singgahnya. Sanggar yang menyatu dengan rumah singgah di kawasan Candisari, Kalasan, Sleman, DI Yogyakarta itu, terbuka bagi siapa saja yang ingin datang, berkunjung, bahkan belajar.

Rumah singgah yang diberi nama Ohmmstay itu berupa bangunan klasik seluas 1.100-an meter persegi di atas tanah seluas 3.150 meter persegi. Berbentuk limasan dengan sembilan atap.

Sanggar seni terdapat di salah satu ruangan. Perangkat lengkap gamelan berada di sana. Ada pula areal untuk menari.

“Setiap Minggu malam ada latihan gamelan, siapa saja boleh ikut dan bergabung,” ujar Bai Populo, saat ditemui di Ohmmstay Candisari, Sleman, DI Yogyakarta, Sabtu (25/7/2020) malam.

Menurut pemilik nama lengkap Bai Soemarlono ini, rumah singgah yang didirikannya tidak semata-mata mencari keuntungan, melainkan merawat kebudayaan.

Selain sanggar, di rumah singgah itu juga terdapat galeri pakaian. Bai memajang hasil karyanya di sana.

Fasilitas akomodasi juga tersedia di Ohmmstay. Ada 11 kamar yang terbagi ke dalam tiga tipe. Tipe pertama terdiri dari tiga kamar dengan kamar mandi luar.

Tipe kedua terdiri dari empat kamar dengan ukuran 4x4 meter persegi dan kamar mandi dalam. Sementara tipe ketiga dibuat mirip apartemen dengan gaya industrial. Bangunan ini terpisah dari bangunan utama dan harus melewati taman seluas 500 meter persegi.

Terdapat empat unit kamar dalam tipe apartemen ini. Keunikan lainnya, kamar ini memberikan pemandangan yang memukau. Sisi timur langsung menghadap Candisari dan sisi utara bisa melihat kemegahan Gunung Merapi.

“Saya itu punya keinginan rumah singgah ini bisa dibikin jadi tempat budaya, ada pertunjukan budaya seminggu sekali, mirip di Bali,” kata desainer yang leluhurnya berasal dari Yogyakarta ini.

Saksikan video pilihan berikut ini: