Liputan6.com, Mamuju - Pemprov Sulawesi Barat mempersiapkan diri menjadi salah satu provinsi penghasil kedelai di negeri ini. Hingga 2021 nanti, secara bertahap Sulawesi Barat akan menyiapkan kurang lebih 50 ribu hektare lahan pertanian kedelai.
Gubernur Sulawesi Barat Ali Baal Masdar mengatakan, daerah yang ia pimpin harus mengambil bagian mendukung strategi nasional dalam kemandirian pangan. Sulawesi Barat bisa menjadi salah satu daerah yang dapat diandalkan dalam penyiapan lahan garapan kedelai
"Data BPS melaporkan total produksi kedelai dalam negeri hanya 982.589 ton, sementara kebutuhan kedelai nasional mencapai 3,36 juta toh, kita bisa masuk untuk mencapat target itu," kata Ali Baal saat konferensi pers di rumah jabatannya, Minggu (26/07/2020).
Advertisement
Baca Juga
Pemprov Sulawesi Barat belum lama ini menunjukkan keseriusan dalam mendukung program kemandirian pangan pemerintah pusat itu. Mereka telah melakukan penanaman tahap awal benih kedelai pada lahan seluas 500 hektare di Desa Sumberjo, Kecamatan Wonomulyo, Polman yang ditarget mampu mengahasilkan 500 ton kedelai.
"Saat ini salah satu fokus dalam program ini adalah penyiapan Calon Petani dan Calon Lahan (CPCL) sebagai dasar mengucurkan anggaran dari pusat untuk pengembangan kedelai di Sulbar," ujar Ali Baal.
Seluruh kabupaten di Sulawesi Barat akan disasar dalam menyiapan 50 ribu hektare lahan itu. Lahan pertanian sawit yang masuk dalam program replanting, lahan itu dinilai potensial dikombinasikan dengan tanaman kedelai.
"Ada sekitar 8.300 hektare lahan replanting kelapa sawit di Sulbar. Sudah dicek dan di situ potensi penanaman kedelai," Ali Baal mengurai.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Jaminan Bagi Petani Kedelai
Ali Baal mengharapkan dukungan penuh dari semua pihak, khususnya para petani, agar dapat mencapai target penyiapan 50 ribu lahan. Apalagi, pemerintah pusat bakal mendukung petani di Sulawesi Barat untuk melancarkan program ini, mulai dari penyiapan bibit, pupuk, alat mesin pertanian (alsintan) dan termasuk asuransi.
“Berapapun hasil produksi akan diterima, itu jaminannya. Soal gagal panen, pemerintah juga akan mendukung jika memang terjadi dengan mengantisipasi kerugian petani, adanya asuransi yang disiapkan," jelas Ali Baal.
"Pemprov juga akan menyiapkan kelembagaan brigade kedelai provinsi yang akan kendampingin secara langsung petani di lapangan," kata dia lagi.
Program ini merupakan kesempatan bagi masyarakat Sulawesi Barat untuk meningkatkan pendapatan ekonomi. Masyarakat tidak boleh berdiam diri di tengah pandemi Covid-19 yang berdampak pada merosotnya semua sektor ekonomi.
Terlebih, dalam program ini Pemprov Sulawesi Barat menggandeng PT Multi Agro Gemilang Plantation Tbk yang sudah terbukti kinerjanya pada sektor pertanian.
"Seluruh pihak harus terlibat dalam program ini, utama para petani yang memiliki lahan. Pandemi bukan menjadi alasan untuk tidak bergerak, Sulbar harus maju, ekonomi harus kita pacu terus,"Â ujarnya.
Direktur PT. Multi Agro Gemilang Plantation Tbk Petrus Candra mengatakan, penggarapan kedelai secara terintegrasi bakal menguntungkan daerah. Jika Sulawesi Barat mampu menghasilkan 10 persen dari impor kedelai, itu bisa membantu memenuhi devisa negara dalam hal impor kedelai
"Kita hanya membutuhkan lokasi yang memungkinkan untuk mendapatkan HGU sebagai inti dan petani sebagai plasmanya," kata Petrus.
Advertisement