Liputan6.com, Klaten - Gubenur Jateng Gajar Prabowo terkesima dengan pemandangan alam yang terbentang saat berkunjung untuk membagikan daging kurban di Dusun Girpasang, Desa Telogomulyo, Kecamatan Kemalang, Klaten.
Ganjar mengunjungi desa terpencil itu untuk membagikan daging kurban, Ganjar melihat ada potensi wisata yang bisa dikembangkan.
"Ini bagus, bisa dikembangkan jadi destinasi wisata unggulan. Ini keren lho," kata Ganjar Pranowo.
Advertisement
Baca Juga
Dusun Girpasang memang sangat unik. Dusun itu terletak di kaki gunung Merapi. Untuk mencapai dusun tersebut, jalan satu-satunya adalah melewati jurang dengan kedalaman sekitar 150 meter. Jalan meliuk menjadi akses satu-satunya warga untuk masuk ke desa itu.
Di tempat itu, terdapat sembilan rumah yang dihuni 12 Kepala Keluarga dan 37 jiwa. Untuk memudahkan angkutan barang, warga membuat gondola kecil yang menghubungkan antara dua desa.
"Memang PR saya yang belum selesai soal jembatan di sini. Sebenarnya sudah saya usulkan ke Kementerian dan sudah disetujui, namun karena refocusing anggaran terkait covid-19, ditunda dulu. Saya akan ajukan lagi dan mudah-mudahan tahun depan sudah ada jembatannya," dia menjelaskan.
Meskipun ada jembatan penghubung, namun Ganjar meminta agar jembatan hanya untuk kondisi darurat. Sementara akses jalan yang sudah ada saat ini, dibiarkan menjadi jalan utama.
"Karena ini unik, jalannya naik turun dan bagus sekali. Saya minta pak Kades bergerak dengan menjadikan tempat ini sebagai destinasi wisata. Ini pasti keren kalau dikelola dan dipasarkan kepada wisatawan," Ganjar Pranowo menerangkan.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Objek Wisata Bernuansa Bali
Ganjar meminta agar desa menggandeng universitas atau anak-anak muda kreatif guna membangun dusun Girpasang itu. Dengan begitu, maka ide terbaik akan keluar dan tinggal diaplikasikan.
"Kearifan lokal masyarakat di sini, budayanya, suasananya, ini sangat unik dan menarik. Pasti bagus kalau dikelola," ucapnya.
Kepala Desa Tegalmulyo, Sutarno sepakat dengan usulan Ganjar. Sebenarnya, Dusun Girpasang memang telah disiapkan untuk dijadikan destinasi wisata.
"Sudah sejak 2017 kami gerakkan Girpasang jadi destinasi wisata, karena memiliki keunikan yang tidak banyak dijumpai di tempat lain. Namun memang karena kondisi saat ini, belum bisa maksimal," ucap Sutarno.
Menurutnya, masih banyak sarana prasarana yang harus dipenuhi untuk menjadikan Dusun Girpasang layak menjadi obyek wisata. Sementara, keuangan desa sangat terbatas.
"Tapi kami akan upayakan secara maksimal. Selain Girpasang, kami memiliki obyek wisata alam lain seperti camping ground pendakian Merapi, Goa Jepang dan Embung. Selain pemandangan alam yang indah, kami juga punya potensi seni budaya yang cukup lumayan," katanya.
Pembukaan akses wisata juga menjadi harapan pengelola obyek wisata di Kabupaten Grobogan. Muhadi, pengelola wisata Candi Joglo, mengharapkan pemerintah segera mebuka kembali kunjungan wisata.
“Persyaratan standar protokol kesehatan jika harus dilakukan kita siap. Tidak hanya melindungi pengunjung, kita melakukan itu karena melindungi diri juga,” katanya kepada Liputan6.com.
Objek wisata nuansa Bali di Kabupaten Grobogan selama ini menjadi destinasi wisata utama bagi warga sekitar maupun orang yang melintas.
“Tidak hanya wisata nuansa Bali. Namun pertunjukan musij juga menjadi bagian dari kegiatan di Candi Joglo. Jika belum bisa menarik pengunjung dari luar kota minimal kerinduan piknik warga sekitar bisa terpenuhi,” tambahnya.
Advertisement