Sukses

Cerita Keluarga TKI Asal Cirebon, 11 Tahun Hilang Komunikasi

Beragam kasus yang menimpa para TKI yang bekerja di negara Arab Saudi membuat keluarga di Tanah Air resah dan khawatir karena tidak ada komunikasi.

Liputan6.com, Cirebon - Berbagai upaya keluarga mendapatkan kabar Sri Haryati (37) warga Desa Gegesik Lor Kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon terus dilakukan.

Sri Haryati merupakan salah seorang TKI asal Cirebon yang 11 tahun tidak ada komunikasi dengan keluarga. Diketahui, Sri Haryati bekerja sebagai Pekerja Rumah Tangga (PRT) di Riyadh Arab Saudi.

"Sudah 11 tahun tidak ada kabar beritanya ke kami sampai sekarang kami juga tidak tahu bagaimana kondisi anak saya," kata Ii Sri Herawati, ibu kandung Sri Haryati, Selasa (3/8/2020).

Hilangnya komunikasi tersebut, membuat sang ibu cemas. Sejumlah upaya ditempuh demi mendapat kabar dari sang anak.

Herawati menceritakan, sang anak pergi ke Arab dibawa oleh sponsor TKI bernwma Khotib. Yang bersangkutan merupakan warga Desa Prajawinangun Kulon Kecamatan Kaliwedi Kabupaten Cirebon.

"Anak saya sempat dibawa ke Jakarta untuk didaftarkan sebagai PRT ke luar negeri," ungkap dia.

Dia mengungkapkan proses pengurusan administrasi sekitar satu bulan. Hingga pada 29 Desember 2009, Sri Haryati diberangkatkan ke Arab Saudi.

Sang ibu mengungkapkan, Sri Haryati diberangkatkan ke Arab Saudi oleh PT Jauhara Perdana Satu. Kantor tersebut diketahui berada di Jalan Otista Raya No 64 Jakarta Timur.

"Saya sempat menengok anak saya sehari sebelum berangkat di tempat penampungan TKI milik PT Jauhara Perdana Satu. Dia pamit dan minta doa agar dapat majikan yang baik," ujar dia seraya mengingat kembali.

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Kantor Penyalur

Hingga memasuki dua tahun pertama, Sri Haryati belum memberi kabar. Keluarga mengaku sempat mendatangi kantor PT Jauhara Perdana Satu untuk menanyakan kabar.

Namun, kata dia, saat sang ibu dan keluarga datang, kondisi kantor penyalur TKI Sri Haryati sudah tutup.

"Kami sekeluarga tidak memegang dokumen apa-apa hanya photo dan Kartu Keluarga," sebut Ii Sri Herawati.

Dia berharap pemerintah Indonesia melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Riyadh, Arab Saudi bisa menemukan dan memulangkan anaknya ke kampung halamannya di Cirebon.

"Saya berharap pemerintah Indonesia mau membantu untuk menenukan dan memulangkan Sri Haryati, karena keluarga sangat merindukan dan menanti-nanti kepulangannya," harapnya.

Keluarga berharap dan berpesan kepada siapa pun yang mengetahui kondisi Pekerja Migran Indonesia bernama Sri Haryati BT Supardi Wibowo alias Tati agar segera memberitahukan keberadaannya ke nomor kontak 0895702929834 milik Ani (sepupu dari Sri Haryati).