Liputan6.com, Bandung - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menggelar tes Covid-19, baik rapid test maupun swab test dengan metode PCR, di sejumlah instansi pemerintahan dan perkantoran. Pengetesan yang dibarengi pelacakan tersebut bertujuan untuk mencegah penularan kasus Covid-19 di tempat kerja.
Ketua Divisi Pelacakan Kontak, Pengujian, dan Manajemen Laboratorium Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat, sekaligus Sekretaris Dinas Kesehatan Jabar Siska Gerfianti melaporkan, pada Selasa (4/8/2020), pihaknya menggelar tes di sejumlah perkantoran yakni Kejati Jabar, TVRI Jabar, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jabar, serta Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar.
Advertisement
Baca Juga
"Tujuannya, kami ingin melihat bagaimana peta penyebaran Covid-19 dan untuk memutus rantai penularannya," ucap Siska dalam keterangan tertulis, Rabu (5/8/2020).
Adapun tes swab atau usap dengan metode PCR dilaksanakan di Laboratorium Kesehatan (Labkes) Provinsi Jabar bagi kontak erat terkonfirmasi positif Covid-19.
"Ada juga instansi pemerintahan dan perkantoran di Jabar yang melakukan tes mandiri. Misalnya, kami hanya mengirim alat dan Alat Pelindung Diri (APD). Lalu, nanti ada beberapa tempat yang melakukan tes mandiri," kata Siska.
Simak Video Pilihan Berikut Ini
Pusat Isolasi Siap
Asisten Pembinaan Kejati Jabar Subeno menuturkan, tes masif dilakukan untuk memastikan tidak ada virus corona beredar di Kejati Jabar sekaligus mencegah penyebaran Covid-19. Sekitar 350 pegawai Kejati Jabar ikut dalam tes tersebut.
"Atas nama pimpinan Kejati Jabar tentunya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Gubernur Ridwan Kamil yang telah mengirimkan timnya untuk melakukan PCR seluruh pegawai Kejati Jabar. Kami juga ingin bersama-sama pemerintah untuk mencegah penyebaran Covid-19 ini, salah satu caranya melakukan swab test ini," ucap Subeno.
Saat ini, kata Siska, jumlah tempat tidur di pusat isolasi non rumah sakit yang terhimpun di kabupaten/kota per tanggal 3 Agustus 2020 adalah 1.510 tempat tidur, sudah termasuk gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jabar. Tingkat keterisian pusat isolasi non rumah sakit hanya 16,21 persen.
"Jadi untuk semua terkonfirmasi positif tapi tanpa gejala kita sudah siapkan BPSDM untuk menampung. Kita juga siapkan jejaring rumah sakitnya," kata Siska.
Advertisement