Liputan6.com, Medan Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Medan, Akhyar Nasution, terkonfirmasi positif terinfeksi virus Corona COVID-19. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Kota Medan, Edwin Effendi.
Dikatakan Edwin, Akhyar terkonfirmasi positif COVID-19 berdasarkan hasil tes swab yang keluar pada Selasa, 4 Agustus 2020. Sebelum tes swab, Akhyar sempat mengeluhkan merasakan demam.
"Hari Senin, 2 Agustus 2020 tes swab. Esoknya hasilnya keluar, positif COVID-19," kata Edwin, Rabu (5/8/2020).
Advertisement
Baca Juga
Dijelaskan Kadis Kesehatan, walau berstatus terkonfirmasi positif COVID-19, saat ini kondisi Akhyar Nasution dalam keadaan stabil dan terkendali. Akhyar saat ini sedang dirawat di salah satu rumah sakit di Kota Medan.
"Pak Akhyar dirawat dan ditangani oleh dokter khusus. Untuk temperatur, tekanan darah, dan pernapasannya bagus," jelasnya.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Lakukan Tracing
Disebutkan Edwin, pihaknya sedang melakukan tracing atau penelusuran terkait siapa saja orang yang kontak erat dengan Akhyar Nasuiton setelah dinyatakan terkonfirmasi positif COVID-19. Keluarga Akhyar juga sudah dilakukan swab dan hasilnya negatif.
"Ibu (Istri Akhyar) dan anak-anaknya negatif. Untuk yang kontak erat dengan Pak Akhyar akan kita lakukan swab pada hari ini," tandasnya.
Advertisement
Disiplin Protokol Kesehatan
Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Sumut, Aris Yudhariansyah meminta masyarakat untuk disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan, karena ini merupakan cara paling ampuh untuk menghambat penyebaran COVID-19.
"Dengan menerapkan protokol kesehatan secara disiplin akan dapat mengurangi beban tugas tenaga medis dalam melakukan perawatan pasien COVID-19," sebutnya.
Selain menyuci tangan teratur, menggunakan masker, menjaga jarak dan meningkatkan daya tahan tubuh, masyarakat juta diminta tetap mengurangi interaksi/kontak dengan orang lain. Masyarakat juga diminta segera mandi setelah beraktivitas di luar dan berganti pakaian sebelum berinteraksi dengan keluarga.
"Ini harus kita lakukan bersama-sama agar mengurangi risiko paparan COVID-19, sehingga meringankan beban para dokter dan tenaga medis lainnya dalam melakukan perawatan," Aris menandaskan.