Sukses

Kebakaran Sumsel di Tengah Pandemi Covid-19

Kebakaran lahan di Kabupaten Ogan Ilir Sumsel terjadi di lahan tak terurus sehingga menyebabkan pekatnya kabut asap.

Liputan6.com, Palembang - Penularan Covid-19 di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) masih menghantui masyarakat di daerah ini. Di tengah pandemi Covid-19, warga Sumsel juga kembali terancam kesehatannya karena adanya kebakaran hutan yang menimbulkan kabut asap.

Seperti yang terjadi di Desa Ulak Petangisan, Kecamatan Pemulutan Barat Kabupaten Ogan Ilir Sumsel. Areah semak belukar di atas lahan gambut tersebut, terbakar pada Selasa (4/8/2020).

Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel Ansori mengatakan, tim reaksi cepat BPBD Ogan Ilir dibantu petugas Manggala Agni, langsung turun ke lapangan untuk memadamkan kobaran api.

“Kebakaran lahan itu belum diketahui penyebabnya. Luasan lahan yang terbakar juga, belum bisa didata,” ucapnya, Rabu (5/8/2020).

Pemadaman kebakaran di Kabupaten Ogan Ilir Sumsel tersebut, dilakukan di darat dan di udara. Salah satunya dengan mengerahkan helikopter waterboombing.

Menurutnya, area yang terbakar saat ini memang merupakan lahan yang rentan terbakar. Karena lahan tersebut pernah terbakar di tahun sebelumnya.

"Ini merupakan area semak belukar yang tidak dimanfaatkan oleh pemilik lahan. Kita padamkan dengan cepat agar kebakaran lahan tidak meluas," ujarnya.

Dalam upaya pemadaman, tim belum menemukan kendala berarti. Karena lokasi lahan terbakar masih bisa diakses dan air masih ditemukan meski tidak dalam kapasitas banyak.

Kebakaran lahan yang mengakibatkan kabut asap tidak hanya terjadi di Kabupaten Ogan Ilir saja. Namun juga terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Sumsel.

“Titik panas di sana yang terpantau juga banyak. Kita sudah antisipasi maksimal, saat terpantau ada titik panas, tim satgas penanggulangan karhutla langsung mengecek lokasi," ucapnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :

2 dari 2 halaman

Penanggulangan Kebakaran Lahan

Ansori mengatakan, sampai saat ini ada 10 unit helikopter yang berada di Sumsel untuk melakukan patroli dan waterbombing.

Untuk memadamkan kebakaran lahan ini, BPBD Sumsel dibantu dengan BPBD di daerah, Manggala Agni, TNI, Polri dan Masyarakat Peduli Api (MPA).

“Upaya antisipasi juga sudah dilakukan, dengan aktif melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk menjaga lahannya agar tidak terbakar," ujarnya.