Sukses

Waduk Jatiluhur Menegaskan Eksotisme Alam Purwakarta

Keindahan waduk buatan yang memiliki luas sekitar 8.300 hektare itu, membuat kawasan itu selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan yang berasal dari berbagai daerah, bahkan manca negara.

Liputan6.com, Purwakarta - Melihat hamparan kawasan wisata Waduk Jatiluhur, Purwakarta, kita seperti menemukan lukisan indah ciptaan Tuhan yang tiada tandingannya.

Perpaduan antara birunya langit dengan rimbunnya pepohonan, serta pantulan sinar matahari dari permukaan waduk membuat susana menjadi sangat romantis. Seakan menegaskan betapa eksotisnya alam Purwakarta. Selain itu, kita juga disuguhkan keindahan Gunung Parang dan Gunung Bongkok yang berdiri di sekitar waduk.

Para pelancong yang datang ke tempat tersebut, tak hanya akan disuguhi pemandangan alam nan eksotis. Mereka, juga bisa merasakan adrenalinnya terpacu ketika menaiki perahu tradisional maupun speedboat yang bisa disewa untuk kepentingan rekreasi.

Keindahan waduk buatan yang memiliki luas sekitar 8.300 hektare itu, membuat kawasan itu selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan yang berasal dari berbagai daerah, bahkan manca negara.

Danau serbaguna yang berada di Kecamatan Jatiluhur ini memiliki daya tarik tersendiri bagi yang doyan melancong. Tak heran, disaat liburan akhir pekan seperti sekarang ini ribuan pelacong dari berbagai daerah tampak mengunjungi lokasi tersebut.

Meskipun di wilayah Kabupaten Purwakarta banyak terdapat tempat wisata lainnya yang tak kalah menarik, kawasan Waduk Jatiluhur tetap masih menjadi primadona sebagai tujuan berwisata ria.

Dengan kata lain, Waduk Jatiluhur ini bisa dikatakan serba guna. Karena, selain berfungsi sebagai pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dan kebutuhan air irigasi, lokasi ini pun menjadi objek wisata favorit. Salah satu yang memberdakan waduk ini dengan lokasi wisata lain, mungkin keindahan alamnya yang masih cukup asri.

Tak hanya itu, di lokasi ini pun tersedia wahana rekreasi air yang cukup menyenangkan untuk keluarga. Yakni, Jatiluhur Water World (JWW). Wahana air ini, lokasinya berada di kawasan wisata Grama Tirta Waduk Jatiluhur, yang letaknya persis beberapa meter dari bibir waduk.

‎Banyak variasi yang ditawarkan ke masyarakat di lokasi wisata Jatiluhur ini. Selain wisata air di kawasan JWW, di lokasi ini pun tersedia wisata edukasi serta Kuliner. Untuk wisata edukasi, setiap pengunjung bisa melihat-lihat belajar mengenai bendungan dan turbin sebagai pembangkit listrik.

Selain itu, pengunjung juga bisa berkeliling waduk dengan menggunakan perahu tradisional. Bagi pecinta olahraga, wisatawan bisa berkeliling waduk dengan spedd boat. Kemudian, bisa juga menikmati makan khas Waduk Jatiluhur. Salah satunya, yang berbahan dasar ikan patin.

Ada lokasi yang lebih menarik lagi di lokasi wisata ini. ‎Yakni, sebuah tempat terbaik untuk melihat sunset. Tempat yang diberi nama Lake View Istora Air Jatiluhur ini persis berada di sekitar bendungan utama.

Lokasi ini, lebih cocok untuk mereka pecinta swafoto. Mengingat, lokasi ini langsung menghadap ke arah barat danau. Sehingga, menjelang sore pengunjung bisa melihat pemandangan sunset yang sangat indah di danau tersebut‎.

Selain lokasi spot untuk berfoto, di lokasi ini juga terdapat sebuah cafe yang menyerupai geladak kapal laut. Pengunjung pun bisa menikmati sejumlah makanan ringan sembari menikmati keindahan alam di Jatiluhur.

Selain itu, bagi pengunjung dari luar kota yang ingin bermalam, pengelola Waduk Jatiluhur juga menyediakan penginapan dan bungalow di beberapa titik di lokasi tersebut. Sebut saja salah satunya, di kawasan Istora Jatiluhur.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Kawasan Wisata Bersertifikat Adaptasi Kebiasaan Baru

Seperti diketahui bersama, sudah beberapa bulan terakhir ini objek wisata di berbagai daerah ditutup sementara. Namun, sejak awal Agustus 2020 ini, kawasan wisata tersebut telah dibuka kembali. Dengan berbagai penerapan protokol kesehatan seperti yang dianjurkan pemerintah tentunya.

Dalam keterangannya, General Menejer Pariwisata, PJT II Jatiluhur, Dadan Hidayat mengatakan, saat ini kawasan wisata Jatiluhur bisa kembali dinikmati. Karena, pihaknya telah mengantongi izin dari pemerintah melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 setempat.

"Penerapan protokol kesahatan, saat ini lebih ditekankan. Kami pun telah mendapat sertifikat dari Gugus Tugas Covid-19 dan sertifikat internasional terkait pelayanan," kata Dadan, belum lama ini.

Ia menjelaskan, sertifikat ini menjadi salah satu jaminan jika pelayanan pariwisata Jatiluhur telah memenuhi kriteria di masa adaptasi kebiasaan baru (AKB) ini. Sehingga, pengunjung tidak perlu khawatir terhadap pelayanan yang diberikan oleh pihak pengelola di masa pandemi ini.

"Silahkan berkunjung, selama menaati ketentuan protokol kesehatan. Misalnya wajib memakai masker, menjaga jarak dan selalu cuci tangan sebelum dan setelah beraktivitas," ujarnya.

Dadan juga menegaskan, pengunjunga tidak perlu khawatir lagi kalau pun ingin bermalam di kawasan wisata Jatiluhur. Pihaknya menjamin, hotel dan bungalow di kawasan ini menjadi tempat istirahat yang aman dan nyaman. Karena, pihak pengelola mengintensifkan sterilisasi lokasi tersebut. Salah satunya, dengan upaya penyemprotan disinfektan.

"Restoran kami juga menyajikan makanan dari kitchen and chef yang menerapkan protap covid-19, sehingga dijamin higienis," kata Dadan.

Terpisah, Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika berharap keberadaan puluhan kawasan wisata yang berada di wilayahnya dapat meningkatkan potensi dan peran para pelaku usaha, baik UMKM atau pelaku usaha lainnya.

Langkah-langkah strategis juga harus tetap dilakukan para pengelola destinasi wisata untuk dapat menggenjot kemampuan para pelaku usaha, minimal yang berada di sekitar tempat wisata.

"Selain pelatihan-pelatihan pada para pelaku usaha kecil, pengelola pariwisata juga hendaknya dapat memberikan bantuan pinjaman tambahan modal usaha atau modal kerja dalam rangka meningkatkan produksi dan penjualan para pelaku usaha kecil," kata Ambu Anne.

Dengan begitu, Anne berharap, keberadaan serta kelangsungan hidup usaha kecil selain dapat menyerap tenaga kerja yang cukup besar juga berperan dalam meningkatkan ekspor komoditi non migas serta menunjang pengembangan industri pariwisata.