Liputan6.com, Pekanbaru - Seorang kurir 20 kilogram sabu dan 10 ribu butir pil ekstasi lolos dari sergapan petugas Badan Narkotika Nasional Provinsi Riau di Kabupaten Bengkalis. Namun, semua barang bukti itu disita petugas setelah dicari di pinggir jalan.
Kepala BNN Riau Brigjen Kenedy menjelaskan, penyelidikan sindikat narkoba Malaysia ini berlangsung lima hari. Setelah mendapat informasi pasti, petugas mengintai beberapa pelabuhan rakyat di Negeri Sri Junjungan.
Advertisement
Baca Juga
Kenedy menyebut jaringan narkoba ini menggunakan speedboat dari Malaysia membawa sabu dan ekstasi. Petugas juga sempat mengejar perahu bermesin kencang itu di perairan tapi lolos.
"Petugas kewalahan dengan transportasi yang ada, sindikat ini mengubah jalur ke pelabuhan rakyat lain," kata Kenedy, Senin siang, 10 Agustus 2020.
Jumat petang, 7 Agustus 2020, petugas mendapat informasi ada pria bersepeda motor keluar dari sebuah pelabuhan rakyat. Petugas berusaha mengejar hingga akhirnya kehilangan jejak.
"Namun, kurir ini membuang kardus dan beberapa tas di beberapa lokasi di pinggir jalan. Kami meminta bantuan polisi setempat untuk mencari barang yang dibuang tadi," sebut Kenedy.
Sabtu pagi, 8 Agustus 2020, BNN dan personel Polres Bengkalis menemukan tas dan kardus dimaksud 200 meter dari Polres. Setelah diperiksa, ternyata isinya puluhan kantong teh kemasan China.
Di dalam kardus juga ditemukan puluhan paket berisi pil ekstasi. Kata Kenedy, satu paket berisi 200 butir pil ekstasi warna hijau tua dan hijau stabilo.
"Total sabu 20 kilo dan ekstasi 10 ribu butir, ada lagi lima bungkus serbuk putih. Belum diketahui apakah ini narkoba, nanti dicek ke laboratorium," kata Kenedy.
BNN Riau mengaku sudah mengantongi identitas kurir dan pengendali jaringan tersebut. Sindikat ini disebut bekerja rapi dengan melibatkan penduduk lokal sebagai kurir.
BNN Riau juga menyebut pada hari itu ada 50 kilogram sabu masuk dari Malaysia ke Bengkalis. Namun, hanya separuh yang berhasil disita.
"Ini rencananya untuk diedarkan di Riau, nama-nama pengendali masih dirahasiakan untuk ditangkap," tegas Kenedy.