Liputan6.com, Gunungkidul - Rugi jika ke Gunungkidul tapi cuma main ke pantai. Pasalnya, kawasan ini juga punya sederet gua eksotis yang sayang untuk dilewatkan. Salah satunya adalah gua Ngingrong, yang ada di Kalurahan Mulo Kapanewon Wonosari.
Baca Juga
Advertisement
Ketua Pokdarwis Kalurahan Mulo, Suwarno mengatakan, gua Ngingrong awalnya digunakan warga untuk mengambil air ketika musim kemarau tiba, karena di dalam gua ada telaga yang airnya tak pernah kering.
"Dulunya warga mencari air ke dalam gua dengan alat penerangan seadanya," kata Suwarno.
Seiring waktu, gua tersebut kini menjadi destinasi wisata minat khusus bagi wisatawan penggila susur gua. Bahkan, kini sudah berkembang menjadi destinasi wisata edukasi.
Â
Susur gua (caving) adalah suatu aktivitas yang memiliki tantangan tersendiri. Tak heran jika aktivitas ini diminati oleh kalangan tertentu, mulai dari para pencinta alam atau pegiat olahraga ekstrem.
Ahmad Nur Soleh alias Iyek, anggota Mapala Galaksi45 Yogyakarta mengakui keindahan di dalam gua Ngingrong. Dirinya menyebut, ada rasa takjub saat melihat ornamen-ornamen gua yang terbentuk secara alami.
"Gua adalah struktur alam yang berada di dalam bumi, sehingga tidak ada cahaya matahari yang menembus hingga ke dalam gua atau gelap abadi," katanya.
Iyek menjelaskan, menelusuri lorong-lorong sempit di kegelapan abadi tentu saja akan sangat berbahaya dan perlu kehati-hatian. Perlengkapan seperti headlamp, pelindung kepala, sepatu boots, pakaian coverall, peralatan P3K, perlengkapan single rope technique (SRT) menjadi hal yang utama bagi para cavers, sebutan tukang susur gua.
Â
Gua yang sering dijadikan tempat wisata biasanya tergolong gua horizontal karena cenderung lebih mudah untuk dijelajahi bagi pemula. Namun, gua vertikal memang kerap menjadi primadona di kalangan para cavers karena memiliki keindahan dan kebanggaan tersendiri dalam penjelajahannya.
"Kalau di Ngingrong itu ada dua horisontal dan vertikal, tapi masih tergolong aman untuk para pemula," katanya.
Untuk menelusuri gua Ngingrong kita harus menuruni lembah menuju ke mulut gua. Memasuki gua, kita akan berjalan sejauh 200 meter horisontal kemudian akan bertemu gua vertikal sedalam 12 meter.
"Ornamen dan aliran air bawah tanahnya adalah kesatuan yang harmonis. Dan masih banyak lagi gua di Gunungkidul yang menyimpan keindahan yang luar biasa", pungkas iyek.
Â