Liputan6.com, Deli Serdang Aktivitas penerbangan di Bandara Internasional Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut) hingga saat ini belum terdampak akibat erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo.
Hal tersebut disampaikan oleh (Plt) Manager of Branch Communication & Legal Bandara Kualanamu, Paulina Simbolon, saat dikonfirmasi Liputan6.com terkait dampak erupsi Gunung Sinabung terhadap aktivitas di Bandara Kualanamu.
"Sampai saat ini dilaporkan belum ada berdampak pada aktivitas di Bandar Udara Internasional Kualanamu Deli Serdang," kata Paulina, Senin (10/8/2020).
Advertisement
Baca Juga
Diungkapkan Paulina, saat ini kondisi di Bandara Kualanamu berjalan lancar dan aman. Pihaknya akan terus memberikan informasi update terkait kondisi penerbangan di bandara internasional kebangaan warga Sumut tersebut.
"Kami akan terus update perkembangan," ungkapnya.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Erupsi 5.000 Meter
Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Sinabung, Badan Geologi dan PVMBG, Armen Putra menyebut, hari ini Gunung Sinabung erupsi dengan mengeluarkan abu vulkanik mencapai lebih kurang 5.000 meter.
"Erupsi tadi jam 10.16 WIB menyebabkan kolom abu berwarna cokelat gelap dan mengarah timur dan tenggara," sebutnya.
Sebelumnya pada Sabtu, 8 Agustus 2020, Sinabung juga erupsi dengan ketinggian abu vulkanik 2.000 meter. Erupsi pertama pukul 01.58 WIB, abu vulkanik terdistribusi di beberapa kecamatan di Kabupaten Karo.
Kemudian pada sore harinya pukul 17.18 WIB, Gunung Sinabung kembali erupsi dengan menyemburkan abu vulkanik sejauh lebih kurang 1.000 meter. Tingkat kegempaan Gunung Sinabung masih terus meningkat dan berpotensi kembali terjadi erupsi susulan.
"Saat ini status Gunung Sinabung masih Siaga Level III," ujarnya.
Advertisement
Terancam Gagal Panen
Tingginya intensitas erupsi Gunung Sinabung dalam beberapa hari ini berdampak pada ribuan hektare kebun milik warga di Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut), terancam gagal panen.
Kepala Dinas (Kadis) Pertanian Kabupaten Karo, Metehsa Purba mengatakan, ribuan hektare kebun milik masyarakat tersebut diantaranya berada di Kecamatan Merdeka, Namanteran, Berastagi, dan Dolat Rayat.
"Kebun warga terdampak akibat diselmuti oleh abu vulkanik akibat erupsi Gunung Sinabung," kata Metehsa.
Diungkapkan Kadis Pertanian karo, sampai saat ini paling parah terdampak erupsi Sinabung adalah kebun milik warga di Kecamatan Namanteran. Di Kecamatan Simpang Empat dan Berastagi juga terdampak, namun tidak terlalu parah.
"Totalnya, kebun milik warga ada sekitar 1.483 hektare yang kena dampak," ungkapnya.
Ribuan hektare kebun warga yang terdampak tersebut didominasi ditanami sayur-mayur. Selain terancam gagal panen, produktivitas dipastikan menurun karena kerusakannya sampai 85 persen.