Liputan6.com, Karo Aktivitas vulkanologi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut) dalam beberapa hari ini cukup tinggi. Sejak Sabtu, 8 Agustus 2020 hingga hari ini, Senin, 10 Agustus 2020, tercatat semburan abu vulkanik Sinabung mulai dari 1.000 hingga 5.000 meter.
Kepala Pusat data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati melaporkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo telah melakukan upaya penanganan darurat merespons Gunung Sinabung yang mengalami erupsi.
"Pantauan Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BNPB memonitor Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Karo telah melaksanakan arahan Gubernur Sumut," kata Raditya Jati dalam keterangan resmi diperoleh Liputan.com.
Advertisement
Baca Juga
Disebutkannya, TRC BPBD setempat sedang mendirikan pos komando (posko) dan dapur umum untuk mengantisipasi pemenuhan kebutuhan para penyintas. Selain pengaktifan posko dan dapur umum, BPBD mengerahkan 6 unit mobil tanki air dan 1 unit water-canon.
Mobil water-canon dibutuhkan untuk membersihkan abu vulkanik erupsi Sinabung yang menutupi jalan atau fasilitas umum tersebar di beberapa wilayah. Pemerintah daerah yang dipimpin BPBD dan pihak terkait lain membagikan masker dan pendistribusian air bersih.
"Pemkab Karo telah memberikan imbauan kepada warga setempat untuk tetap berada di dalam rumah," sebutnya.
Â
3 Kecamatan Terdampak Parah
Diungkapkan Raditya, BPBD melaporkan erupsi Sinabung yang terjadi pada pagi tadi mengeluarkan abu vulkanik yang mengarah ke timur tenggara. Laporan sementara BPBD setempat menyebutkan tiga kecamatan dari kecamatan Naman Teran, Berastagi dan Merdeka, terpapar abu vulkanik yang cukup tebal.
Kemudian, Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Karo telah menyiagakan armada untuk membersihkan abu vulkanik. Sedangkan Bupati bersama jajarannya telah berkoordinasi dengan Pos Pemantauan Sinabung terkait kondisi Gunung Sinabung.
"Gunung Sinabung berstatus level III atau Siaga sejak 20 Mei 2019. Gunung yang dikenal tidak aktif ini mengalami erupsi sejak 2010 lalu," ungkapnya.
Advertisement
Imbauan Kepada Masyarakat
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasikan pada status level III ini bahwa masyarakat dan pengunjung tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak Gunung Sinabung.
"Di samping itu, radius sektoral 5 km di wilayah sektor selatan-timur dan 4 km sektor timur-utara juga direkomendasikan tidak ada aktivitas," sebut Raditya.
Selain itu, jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik. Mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh.
Rekomendasi berikutnya, masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar.