Liputan6.com, Lampung - Sistem belajar jarak jauh menjadi peluang meningkatkan kegemaran membaca buku kepada anak-anak. Bagaimana caranya? Harus mulai melakukan enam literasi dasar bersama anak di rumah dengan cara yang menyenangkan dan praktis.
Tentu saja semuanya akan berhasil dilakukan jika didukung dan diberikan contoh oleh orangtua sendiri dan para guru. Selama pandemi Covid-19, banyak anak-anak yang mengeluhkan tentang sistem belajar jarak jauh yang dilakukan mereka untuk mengganti proses belajar mengajar yang biasa dilakukan yaitu tatap muka. Kenapa demikian? Karena para guru dan orangtua merasakan kesulitan untuk mentransfer ilmu. Akibatnya anak-anak yang memang kurang suka membaca akan merasakan bosan karena semua pelajaran dan tugas-tugasnya harus dibaca.
Baca Juga
Hikmah Nurida Pustakawan Perpusnas mengatakan, orangtua dan para guru diharapkan bisa memanfaatkan waktu pandemi ini dengan membekali banyak keterampilan bagi anak-anak. Mulai dari memaksimalkan fungsi teknologi supaya lebih bermanfaat, membangun karakter yang baik hingga menumbuhkan kecakapan literasi dasar.
Advertisement
Masa pademi ini menjadi waktu yang tepat untuk membuat anak gemar membaca. Salah satunya adalah membiasakan membaca nyaring (Read A loud) dan mempraktikkan enam literasi dasar di rumah.
Enam literasi dasar tersebut mencakup literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi finansial, dan literasi budaya dan kewargaan.
Beberapa hal penting tersebut menjadi obrolan menarik saat Perpusnas bersama Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusarda) Provinsi Lampung menggelar Webinar, Selasa (11/8/2020). Mengusung tema 'Penguatan Literasi Keluarga di Masa New Normal', webinar tersebut merupakan bagian dari program Perpusnas untuk kampanye Gerakan Pembudayaan Gemar Membaca kepada seluruh masyarakat di Indonesia.
Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpusnas, Deni Kurniadi mengatakan, dalam peningkatan budaya baca masyarakat di era kebiasaan baru, Perpusnas telah menyiapkan banyak program dan fasilitas digital.
"Karena itu perpusnas sekarang secara reguler menggelar banyak webinar sebagai salah satu sarana mendapatkan pengetahuan. Masyarakat juga dapat tetap mengakses layanan digital Perpusnas, seperti iPusnas, khastara, dan Indonesia OneSearch (IOS)," kata Deni. Dengan begitu, katanya, Perpusnas dapat memberikan sarana dan prasarana bagi anak-anak untuk gemar membaca dengan memanfaatkan teknologi.
Sementara itu, Bunda Literasi Provinsi Lampung, Riana Sari Arinal mengatakan, peranan orangtua dan guru sangat besar guna membantu anak untuk gemar membaca, dan mengalihkan perhatian anak dari membuang waktu dengan gawai.
"Gadget bukan untuk dihindari tapi kita manfaatkan supaya anak-anak gemar membaca. Tapi kita juga harus membantu mereka untuk mencintai buku fisik dengan mulai mendapatkan buku sesuai tema yang mereka inginkan,” kata Riana.
Hal senada juga diucapkan penulis buku Membaca Nyaring Roosie Setiawan. Selama ini anak-anak mungkin jarang melihat orangtua dan gurunya membaca. Karena itu di saat sekarang, diperlukan perubahan kebiasaan supaya anak-anak bisa menyukai membaca buku lewat contoh yang diberikan oleh orangtua dan guru.
Salah satu aktivitas yang bisa dilakukan adalah dengan membacakan buku secara nyaring. Sebab, membacakan buku dengan nyaring bisa meningkatkan kemampuan berbahasa seorang anak dalam masa pertumbuhannya. Kemampuan itu yakni mempelajari huruf, mengetahui tentang perbedaan pengucapan dari suatu huruf, mendapatkan kosakata baru, dan mempelajari susunan kalimat.
"Dengan membaca secara nyaring secara terus menerus akan membuat anak biasa mendengarkan dan lalu tertarik mau membaca dan akhirnya suka membaca," ujar Roosie.