Sukses

Geliat Literasi dan Pelita Peradaban dari Bumi Manise

Kabupaten Seram Bagian Timur berhasil mendapatkan dana bantuan pembangunan gedung perpustakaan daerah untuk meningkatkan kemampuan literasi masyarakatnya.

Liputan6.com, Maluku Literasi merupakan keterampilan nyata perihal membaca, menulis, berhitung, dan juga memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Begitu pentingnya literasi, maka kebutuhan akan perpustakaan di berbagai daerah juga mutlak diperlukan.

Setelah bertahun-tahun menempati gedung yang tidak layak, kini Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Serang Bagian Timur (SBT) Sumarno Sangala boleh bergembira hati. Sebab, jika sebelumnya gedung perpustakaan yang ditempati berstatus kontrak, kini melalui dana alokasi khusus (DAK), cita-cita memiliki gedung perpustakaan sendiri akhirnya tercapai.

"Ini (gedung) sebagai jawaban untuk memperbaiki pelayanan. Sebab, gedung yang lama sudah sangat tidak layak. Makanya, setelah disetujui anggaran, kita bangun perpustakaan daerah yang lebih representatif," ujar Sangala kepada Liputan6.com.

Pada 2019, Kabupaten Seram Bagian Timur berhasil mendapatkan bantuan pembangunan gedung perpustakaan daerah. Sebuah bangunan baru yang cukup mewah dan terdiri dari dua lantai pun kokoh berdiri. Anggaran yang dikucurkan melalui DAK sangat berguna bagi Pemkab SBT untuk meningkatkan budaya literasi masyarakat SBT. Masyarakat pun menyambut antusias adanya gedung yang baru ini.

Djamaludin Arey, salah seorang masyarakat pengguna perpustakaan mengatakan, keberadaan perpustakaan daerah baginya ibarat pelita peradaban dalam meretas kualitas manusia masa depan di Kabupaten Seram Bagian Timur agar semakin baik dan cerdas.

Djamaludin tak segan mengaku bahwa animo baca masyarakat di Seram Bagian Timur masih rendah. Oleh sebab itu, ia berharap perpustakaan daerah bisa lebih giat berinovasi merancang kegiatan yang mampu menarik minat baca siswa, mahasiswa, serta generasi muda SBT.

“Lebih penting lagi adalah sinergi Pemerintah Pusat dan Daerah serta seluruh pemangku kepentingan terkait untuk fokus menyediakan berbagai sarana dan prasarana yang masih kurang, seperti fasilitas IT, maupun koleksi buku,” katanya.

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini

2 dari 3 halaman

Maksimalkan Pelayanan

Sementara itu, Kepala Dinas Urusan Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Seram Bagian Timur, A. Sumarno Sangala, mengakui pemerintah memerlukan sarana dan prasarana yang memadai untuk memaksimalkan pelayanan dan mengimplementasikan program-program perpustakaan di daerah.

Menurut Sangala, gedung yang sudah berdiri kokoh dan tepat berada di Bula, ibu kota Kabupaten Seram Bagian Selatan itu, akan digunakan secara maksimal untuk pelayanan perpustakaan. Mulai dari penyediaan fasilitas membaca yang nyaman, hingga pagelaran even yang berhubungan dengan peningkatan budaya literasi masyarakat SBT.

Sudah banyak program yang telah digagas Pemkab SBT melalui Dinas Perpustakaan. Salah satunya program “Masyarakat SBT Gemar Membaca" yang sudah digulirkan beberapa waktu lalu. Ada juga lomba pidato dan bercerita. "Hanya saja kendala yang dialami Dinas Perpustakaan SBT, yakni out come (keluaran) dari kegiatan tersebut.

Sangala berharap ada sinergitas antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota agar mengikutsertakan mereka yang terpilih pada perlombaan di tingkat nasional atau level provinsi.

 

 

3 dari 3 halaman

Data Yakinkan Perpusnas

Kabupaten Seram Bagian Timur merupakan satu di antara delapan daerah di Indonesia yang berhasil mendapatkan bantuan pembangunan gedung perpustakaan daerah. Tentu tidak mudah meyakinkan pemerintah pusat untuk memperoleh bantuan itu. Perlu ada terobosan supaya anggaran yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) 2019 itu bisa dicairkan.

Sangala menceritakan, sebelum anggaran ini dikucurkan, pihaknya telah melakukan perencanaan yang matang dan berbasis data.

"Ahamdulillah, Kabupaten SBT adalah satu-satunya perpustakaan di Maluku yang menerima bantuan DAK bidang perpustakaan,” katanya.

Sejauh ini Kabupaten SBT memerlukan dukungan infrastruktur perpustakaan yang representatif, mengingat secara geografis tantangan yang dihadapi cukup berat, terutama soal akses transportasi dan komunikasi.

Di samping itu, menurut Sangala, pelayanan perpustakaan di daerah mencakup dua jenis, yakni pelayanan onsite dan pelayanan melalui perpustakaan keliling. Kabupaten SBT juga mendapatkan satu unit mobil perpustakaan keliling yang digunakan untuk menjangkau masyarakat di daerah-daerah yang sulit mendatangi perpustakaan.

"Jadi perpustakaan keliling itu, yakni kami hadirkan perpustakaan untuk masyarakat, para pembaca dari komunitas-komunitas, yang mana mereka tidak sempat datang karena keterbatasan. Waktu kunjungan pun juga tentatif," katanya menjelaskan.