Liputan6.com, Purwokerto - klaster perkantoran terkuak setelah 12 dari 17 karyawan Bank Syariah Mandiri Purwokerto terkonfirmasi positif COVID-19, Rabu (22/8). Pemkab Banyumas merespons dengan bersurat kepada seluruh kantor perbankan dan lainnya agar melakukan tes swab secara mandiri.
Kasus di Bank Syariah Mandiri bermula dari seorang pimpinan yang mengalami gejala sakit. Ia lantas memeriksakan diri di rumah sakit di Pekalongan.
Advertisement
Baca Juga
Di rumah sakit, ia diminta menjalani tes swab. Hasil tes menunjukkan ia positif COVID-19.
Untuk mengantisipasi penyebaran virus corona ke kontak dekat pasien, Bank Syariah Mandiri berinisiatif menyelenggarakan tes swab secara mandiri.
Dari hasil penelusuran, petugas medis menemukan 17 orang kontak erat. Mereka kemudian menjalani tes swab dan 12 orang di antaranya positif COVID-19.
"Dari 12 orang ini, 10 di antaranya ber-KTP Purwokerto dan dua ber-KTP Purbalingga," kata Bupati Banyumas, Achmad Husein.
Â
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Respons Perkantoran Lain di Purwokerto
Setelah temuan ini, Bank Syariah Mandiri melanjutkan dengan tes swab massal seluruh karyawan. Ada 62 orang karyawan yang menjalani tes swab. Hasilnya akan terlihat beberapa hari ke depan.
Selama menunggu hasil swab keluar, Bank Syariah Mandiri menutup layanan perbankan selama tiga hari. Dalam waktu tiga hari, kantor akan disterilisasi.
Tim medis juga akan melacak orang-orang yang menjalin kontak erat dengan pasien positif COVID-19. Di antaranya keluarga pasien.
Langkah Bank Syariah Mandiri mendapat apresiasi positif karena responsif terhadap pencegahan penyebaran COVID-19.
Pemerintah Kabupaten Banyumas kemudian mengimbau seluruh kantor perbankan untuk mengikuti langkah Bank Syariah Mandiri.
"Tidak harus menunggu ada gejala, ada gejala atau tidak tolong semua perkantoran melakukan swab mandiri," ujar Husein.
Advertisement