Sukses

Komoditas Jagung Manis Sumut Tembus Pasar 3 Negara Asia

Sumatera Utara (Sumut) patut berbangga. Komoditas jagung manis asal provinsi ini tercatat lebih besar dibandingkan tahun lalu, bahkan berhasil menembus pasar 3 negara Asia, yaitu Malaysia, Singapura, dan Jepang.

Liputan6.com, Medan Sumatera Utara (Sumut) patut berbangga. Ekspor komoditas pertanian jagung manis asal provinsi ini tercatat lebih besar dibandingkan tahun lalu, bahkan berhasil menembus pasar 3 negara Asia, yaitu Malaysia, Singapura, dan Jepang.

Kepala Balai Karantina Pertanian Belawan, Hasrul mengatakan, sebanyak 111 ton jagung manis asal Sumut diekspor ke 3 negara tersebut, dengan nilai ekonomis Rp 1,2 miliar selama semester I tahun 2020.

"Kalau tahun 2019 tercatat hanya 91 ton, dengan nilai ekonomis Rp 892 juta saja. Tahun ini (2020) untuk semester I meningkat," kata Hasrul, Kamis (13/8/2020).

Disebutkannya, ekspor komoditas jagung manis asal Sumut ini menunjukkan hasil menggembirakan dari tahun ke tahun. Jagung manis asal Sumut laris di pasar global, terutama pada kondisi ekonomi yang melemah akibat pandemi COVID-19.

Untuk memastikan produk pertanian dapat diterima di negara tujuan, secara rutin Karantina Pertanian Belawan memberikan bimbingan teknis pemenuhan persyaratan sanitari dan fitosanitari, serta SPS Measure, sesuai yang dipersyaratkan negara tujuan ekspor.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Diekspor Dalam Bentuk Beku

Di Sumut, komoditas jagung manis banyak dibudidayakan petani jagung di Kabupaten Karo, Simalungun, Deli Serdang, Langkat, dan Dairi. Biasanya diekspor dalam bentuk beku (Frozen Sweet Corn) dan digunakan di negara tujuan ekspor sebagai bahan baku industri pangan.

"Negara yang rutin sebagai tujuan ekspor adalah Singapura, Malaysia, dan Jepang," sebutnya.

Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil menuturkan, produk lokal yang sudah memiliki pasar ekspor harus didorong. Untuk komoditas jagung, ke depan harus sudah dalam bentuk ekstrak, pasta atau bahkan dalam bentuk jadi.

"Sehingga bisa memberi nilai tambah," ujarnya.

3 dari 3 halaman

Perhatian Khusus

Diungkapkan Ali, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menaruh perhatian khusus untuk hilirisasi industri produk pertanian. Tidak hanya deregulasi aturan untuk mendorong iklim investasj yang dilakukan pemerintah, penyaluran pembiayaan usaha melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) juga terus digencarkan.

"Kita harus melangkah lebih cepat, silahkan manfaatkan. Diharapkan produk kita semakin laris di pasar dunia," Ali menandaskan.