Liputan6.com, Pekanbaru - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) secara mengejutkan menarik dukungan terhadap bakal calon bupati dan wakil bupati Bengkalis, Kasmarni-Bagus Santoso (KBS). Padahal sebelumnya, partai besutan Muhaimin Iskandar itu menyatakan tak akan pernah menarik dukungan saat deklarasi.
PKB dalam Pilkada Bengkalis mengalihkan dukungan kepada kadernya sendiri Iyeth Bustami. Penyanyi Laksamana Raja di Laut itu didapuk menjadi bakal wakil bupati Bengkalis, mendampingi Kaderismanto dari PDI Perjuangan.
Advertisement
Baca Juga
Peralihan dukungan ini sedikit banyak mengubah peta perpolitikan di Negeri Junjungan. Apalagi penarikan dukungan ini secara tiba-tiba sehingga bisa saja menimbulkan hubungan tidak baik ke depannya.
Menurut Pengamat Politik Riau, Saiman Pakpahan, dukungan dalam politik memang dinamis. Dia menilai bisa saja PKB beranggapan Kasmarni tidak satu kepentingan lagi dan melihat ada sosok lain yang sejalan dengan kepentingan partai.
"Namun ada konteks kualitas politik, norma, dan tata cara yang harus diikutsertakan karena diawal baik-baik, seharusnya baik-baik juga menarik dukungan," sebut Saiman, Selasa petang, 18 Agustus 2020.
Saiman menyatakan, penarikan dukungan secara tiba-tiba tidaklah bagus secara etika publik. Suatu partai bisa dianggap pragmatis, bukan lagi kepentingan ideologi.
"Seharusnya ada komunikasi yang baik, misalnya saja mengucapkan sayonara karena diawal mengatakan tidak berubah," ucap Saiman.
Seharusnya, tambah Saiman, PKB menentukan integritas dalam pilihan dukungan. Tidak asal dukung dan secara etika tidak meninggalkan begitu saja.
Di sisi lain, Saiman menyarankan Kasmarni tetap fokus pada Pilkada Kabupaten Bengkalis dengan dukungan partai yang ada. Karena Paslon ini sudah didukung oleh PAN dan Gerinda, Nasdem, dan PBB.
"Sebetulnya ini mencederai integritas partai di tingkat elite. Masyarakat akan melihat bahwa PKB sempat berpaling dengan sosok bedelau yakni Iyet," tuturnya.
Simak video pilihan berikut ini:
Sikap PKB Sebelumnya
Sebelumnya, Wakil Sekretaris DPW PKB Riau Tata Maulana pernah menyatakan komitmen tak menarik dukungan meski Iyet Bustami maju.
Tata Maulana saat itu mengatakan, PKB sepanjang sejarah tidak pernah mengalihkan dukungan. Jika sudah mendukung satu pasangan, maka partai berusaha maksimal memenangkannya.
"Sejauh ini belum ada perubahan terhadap dukungan yang dikeluarkan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) kepada paslon KBS," kata Maulana.
Maulana menyebut partai koalisi seperti PAN, Partai Bulan Bintang, Nasdem, dan Gerindra masih bersama. Dia menyebut koalisi ini bakal kompak hingga pencoblosan nanti.
"DPP dalam memberikan dukungan berdasarkan sejumlah pertimbangan, termasuk kepada seorang kader. Itu menjadi dasar keputusan," jelasnya.
Maulana menyebut DPP PKB tetap realistis dan bukan menerka-nerka, walaupun nama Iyeth Bustami juga maju menjadi bakal calon wakil bupati di Bengkalis.
"Tentu dilakukan survei sebagai dasar keputusan, tidak serta merta seorang kader maju kemudian mengubah arah dukungan," tegas Maulana.
Maulana menyatakan, keputusan DPP merupakan keputusan tertinggi. Itu akan menjadi dasar dari DPW dan akan selalu mematuhinya.
Advertisement