Liputan6.com, Sikka - Sebanyak 25 orang pelaku perjalanan yang menempati tempat karantina di Sikka Convention Centre dan Kbntor Dinas Pariwisata Kabupaten Sikka, kabur pada Rabu malam (19/8/2020).
Mereka merupakan pelaku perjalanan KM Lambelu yang dijemput oleh tim gugus tugas Covid-19 kabupaten Sikka.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, ke-25 warga karantina yang kabur dari lokasi karantina tersebut belum dirapid tes oleh tim kesehatan gugus tugas COVID-19.
Advertisement
Baca Juga
Di antara 183 pelaku perjalanan ada 25 pelaku pelaku perjalanan melarikan diri sejak Rabu (19/8/2020) malam. Diduga ada beberapa pelaku perjalanan memalsukan dokumen rapid test.
Salah satu pelaku perjalanan yang kabur, dan berhasil dijemput kembali ke lokasi karantina diketahui bernama Petrus Oktavianus, warga RT 002/003, Dusun Dat, Desa, Waihawa, Kecamatan Doreng, Kabupaten Sikka.
Peserta karantina yang kabur itu berhasil dilacak petugas karantina kabupaten Sikka. Dia merupakan pelaku perjalanan dari Balikpapan yang turun di pelabuhan Larantuka dengan menggunakan KM Lambelu pada 18 Agustus 2020 lalu.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Ketahuan Saat Screening Ulang
Setelah turun di pelabuhan Larantuka, mereka dijemput oleh satgas Covid bersama 168 penumpang lainnya dan diarahkan ke gedung SCC Maumere. Namun, Petrus memilih kabur dari tempat penampungan SCC dengan menggunakan jasa ojek menuju rumahnya di dusun Dat, Desa Waihawa Kecamatan Doreng sebelum menjalani rapid test.
Setelah berkoordinasi dengan Babinsa Desa Waihawa dan Kepala desa Waihawa tim satgas Covid-19 menjemputnya dan dibawa kembali ke gedung SCC untuk diambil sampel darah (rapid test).
Kepala BPBD Sikka, Mohammad Daeng Bakir, mengatakan, berdasarkan data yang dihimpun BPBD Sikka saat penjemputan penumpang KM Lambelu asal Sikka yang dibawa ke lokasi karantina di Maumere berjumlah 183 penumpang.
Saat tim BPBD Sikka kembali melakukan screening ulang seluruh penumpang KM. ambelu di lokasi karantina, hanya terdapat 158 penumpang saja. Sementara 25 penumpang diduga kabur dari lokasi karantina.
“25 penumpang yang kabur ini diduga tidak memiliki dokumen yang jelas seperti surat rapid test. Jadi mereka kabur saat mau screening ulang di lokasi karantina. Jadi kita sementara cari mereka,” katanya.
Advertisement