Sukses

Covid-19 Belum Terkendali, Kantor DPRD Banyumas dan 1 Puskesmas Tutup

Dinas kesehatan juga menggelar tes swab terhadap semua anggota DPRD Banyumas meskipun mereka baru sebulan lalu menjalani tes yang sama

Liputan6.com, Banyumas - Setelah klaster perbankan, COVID-19 merambah ke perkantoran di Banyumas, Jawa Tengah.

Sejumlah pegawai di kantor pemerintah, khususnya kantor pelayanan publik mulai terinfeksi virus corona. Kabar terakhir, dua anggota DPRD Kabupaten Banyumas terkonfirmasi positif COVID-19.

Untuk mencegah penularan, kantor DPRD Kabupaten Banyumas ditutup hingga Rabu (26/8). Selama penutupan, BPBD akan mensterilisasi ruang kantor menggunakan cairan disinfektan.

Dinas kesehatan juga menggelar tes swab terhadap semua anggota DPRD Banyumas meskipun mereka baru sebulan lalu menjalani tes yang sama. Selain anggota DPRD, Dinas Kesehatan juga melakukan uji swab terhadap pegawai Sekretariat DPRD.

"Target hari ini selesai semua," ujar Bupati Banyumas, Achmad Husein.

Selain kantor DPRD, enam Puskesmas juga sempat ditutup. Sebanyak enam puskesmas itu antara lain Puskesmas Wangon 1, Jatilawang, Somagede, Kebasen, Cilongok 1, dan Kemranjen 2.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Covid-19 Belum Terkendali

"Dari enam Puskesmas itu, Puskesmas Kemranjen 2 yang masih ditutup," kata dia.

Dilihat dari statistik, jumlah pasien positif COVID-19 terus bertambah. Total yang positif mencapai 290. Sebanyak 236 di antaranya sembuh.

Sementara 47 di antaranya masih dirawat dan tujuh meninggal dunia. Dari angka itu, Kabupaten Banyumas angka reproduksi efektifnya 1.56, lebih tinggi dari standar WHO yang sebesar 1.

Sementara angka positivity rate berada di angka 2.63 persen, jauh di bawah standar WHO dan rata-rata nasional yang sebesar 12 persen.

"Kesimpulannya angka terkonfirmasi positif terus bertambah dan belum terkendali," ucapnya.