Liputan6.com, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Kapolda Jabar Irjen Rudy Sufahriady, Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto, dan Kepala Kajati Ade Eddy Adhyaksa menjadi relawan uji klinis vaksin Covid-19 fase tiga buatan Sinovac.
Baca Juga
Advertisement
Selasa (25/8/2020) siang tadi, mereka mengikuti tahapan awal uji klinis yang dilakukan Bio Farma bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Lokasi uji klinis di Puskesmas Garuda, Kota Bandung.
Pada tahap awal ini, Emil, panggilan Ridwan Kamil, mengaku telah mendapatkan penjelasan dari uji tim klinis terkait proses uji klinis vaksin. Di mana, ia bersama para pejabat lainnya akan menjalani lima kunjungan.
"Jadi ada lima kali kunjungan dan hari ini adalah kunjungan pertama dari lima kunjungan yang kami jalani sampai enam bulan ke depan," ujarnya dalam jumpa pers.
Emil menyebutkan, pada kunjungan awal ke Puskesmas ini dirinya telah menjalani pemeriksaan kesehatan. Tahapan ini dilakukan untuk memastikan bahwa relawan bisa lolos ke tahap selanjutnya yang dilaksanakan dalam tiga hari ke depan yaitu penyuntikan vaksin atau plasebo.
"Pada kunjungan pertama ini, kami dicek kondisi kesehatan mulai dari tinggi badan, berat badan, wawancara riwayat kesehatan, untuk memastikan kondisi awal memungkinkan. Selain itu, kami juga menandatangani perjanjian kesukarelawanan mengikuti proses uji klinis ini," katanya.
"Kami juga diterangkan risiko-risikonya, yang sudah kami pahami selama ini dari penjelasan secara umum tes covid untuk Sinovac dari Bio Farma ini sejarahnya tidak ada efek samping yang terjadi," ujar Emil menambahkan.
Simak Video Pilihan di Bawah Ini
Tunggu Hasil Swab
Selain pemeriksaan kesehatan, Emil juga telah menjalani tes swab. Pemeriksaan usap tersebut merupakan salah satu syarat relawan mengikuti tahap selanjutnya yaitu penyuntikan vaksin.
"Dilihat apakah aman untuk melaksanakan tes kedua tiga hari ke depan yaitu di hari Jumat," katanya.
Jika sudah dinyatakan lolos tes swab, selanjutnya adalah penyuntikan vaksin. Selama proses penyuntikan, relawan akan diberikan dua dosis vaksin secara umum.
"Satu untuk di tahap kedua dan berikutnya di tahap ketiga," ujarnya.
Emil tidak mengungkapkan jika dirinya akan mendapatkan vaksin atau plasebo. Namun, menurutnya, kedua cairan yang dimasukkan ke dalam tubuh tersebut hanya untuk memastikan efektivitas vaksin.
"Nanti akan diperbandingkan, sederhananya akan dilihat kalau diberikan vaksin dengan yang tidak apakah hasilnya jomplang. Sehingga artinya vaksin bagus untuk ketahanan imunitas kita," katanya.
Emil menuturkan, ia bersama Forkopimda Jabar ingin menunjukkan semangat kekompakan dalam menangani pandemi Covid-19. Untuk itulah, ia bersama masyarakat lainnya memilih ikut uji klinis di Puskesmas.
"Tadi ada delapan, empat warga biasa. Saya mendapat nomor urut satu kebetulan jadi saya dapat pengetesan di gelombang pertama. Setelah ini kami melakukan kegiatan seperti biasa, tetap jaga jarak pakai masker hanya nanti dalam prosesnya kalau ada gejala harap segera dilaporkan," ujarnya.
Advertisement