Liputan6.com, Manado - Keberadaan ratusan dokter residen dari Fakultas Kedokteran (Faked) Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado yang berada di garis depan penanganan pandemi Covid-19, serta dibebani dengan Biaya Operasional Pendidikan (BOP) yang tinggi, ternyata tak luput dari perhatian Menteri Kesehatan (Menkes) RI dr Terawan Agus Putranto.
Dalam kunjungannya ke Faked Unsrat Manado, Selasa (25/8/2020), Terawan memberikan apresiasi sekaligus hadiah kepada ratusan calon dokter spesialis tersebut. Dana insentif sebesar Rp75 juta segera masuk ke rekening masing-masing dokter residen. Â Â Â Â
"Hari ini kami menyerahkan insentif kepada seluruh mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis atau PPDS," ujar Terawan, di aula Faked Unsrat.
Advertisement
Baca Juga
Terawan juga mengatakan, untuk insentif dokter residen Faked Unsrat akan dibayarkan langsung untuk 6 bulan. Setiap dokter residen akan mendapatkan Rp75 juta. Insentif itu merupakan bantuan dari Presiden Jokowi dan Menteri Kesehatan hanya sebagai perantara.
"Kami berharap ini dapat membantu dokter residen yang berada di garda terdepan di masa pandemi Covid-19 ini, mudah-mudahan ini membuat kita tetap semangat, dan tetap sehat," tandas Terawan.
Terawan mengatakan, di situasi pandemi masyarakat termasuk dokter residen harus bijak melihat kondisi ini, dan optimis masyarakat Indonesia mampu melewati masa sulit ini.
"Intinya adalah laksanakan protokol kesehatan terutama para PPDS yang setiap hari menangani pasien," katanya.
Koordinator Forum Residen Faked Unsrat Manado dr Jacob Pajan menyambut baik perhatian serta pemberian insentif untuk kalangan dokter residen itu. Dia mengatakan, pihaknya tidak semata melihat besarnya bantuan yang diberikan melainkan itu sebagai bentuk perhatian pemerintah.
"Jujur saja kami tidak menyangka akan mendapat insentif, tentu akan sangat membantu kami," ujar Pajan.
Jacob mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu kebijakan dari Rektor Unsrat Ellen Joan Kumaat dalam menindaklanjuti Surat Edaran Mendikbud terkait pengurangan BOP. Beberapa waktu lalu, ratusan dokter residen ini menuntut pengurangan BOP. Mendikbud kemudian meresponsnya dengan mengeluarkan edaran ke seluruh rektor penyelenggara PPDS.
"Kami berharap Rektor Unsrat segera menerbitkan surat, untuk kepastian besar BOP," ujarnya.