Liputan6.com, Manado - Pemprov Sulut bersama Balai Karantina Pertanian Manado kembali mengekspor sejumlah ragam komoditas pertanian senilai Rp47,8 miliar ke-15 negara. Pelepasan komoditas ekspor ini dilakukan Gubernur Sulut Olly Dondokambey di Pelabuhan Samudera Bitung, Sulut, Selasa (25/8/2020).
"Di masa pandemi Covid-19 ini, petani dan pelaku agribisnis Sulut tetap berproduksi bahkan bisa ekspor. Saya sangat mengapresiasi," kata Olly.
Advertisement
Baca Juga
Olly mengatakan, pandemi Covid-19 yang masih terjadi dihadapi oleh warga Sulut, Indonesia, dan juga dunia telah membawa dampak negatif pada semua aspek kehidupan termasuk ekonomi. Namun demikian, ada kabar gembira bagi sektor pertanian di Indonesia.
"Karena berdasarkan data Badan Pusat Statistik pada periode Juli 2020 meningkat sebesar 24,1%, Sulut juga ikut berkontribusi,” ujar Olly.
Hal itu didukung data rilis BPS Nasional, bahwa sepanjang periode semester 1 tahun ini pertumbuhan ekspor pertanian Sulut mencapai 17, 82% yang didominasi oleh nabati dan minyak.
Kepala Balai Karantina Pertanian Manado Donni Muksyidayan Saragih yang turut hadir dan mendampingi gubernur ikut membeberkan datanya. Berdasarkan data pada sistem informasi perkarantinaan, IQFAST di wilayah kerjanya tercatat adanya peningkatan volume sebesar 136% dibanding pada tahun sebelumnya dengan periode yang sama.
"Produk pertanian Sulut telah laris di 46 negara tujuan dengan 25 ragam komoditas pada masa pandemi,” ujarnya.
Selain jumlah yang berlimpah, kualitas yang baik dan telah memenuhi persyaratan sanitari dan fitosanitari sebagai persyaratan teknis menjadi penyebab larisnya komoditas pertanian Sulut di pasar dunia.