Liputan6.com, Pekanbaru - Delapan hektare ladang berisi sayur-sayuran dan tanaman palawija di Desa Balam Jaya, Kecamatan Bagan Sinembah, Kabupaten Rokan Hilir, sudah dipanen. Lahan ini merupakan bagian program Jaga Kampung Polda Riau agar pangan masyarakat tercukupi selama pandemi Covid-19.
Hasil panennya tak hanya dikonsumsi sendiri tapi bisa juga dijual untuk menambah pendapatan masyarakat. Perputaran uang ini diharap menggerakkan roda ekonomi tingkat bawah.
Advertisement
Baca Juga
Kapolda Riau Irjen Agung Setya Imam Effendi mengatakan, Program Jaga Kampung sebagai penjabaran Kampung Tangguh Nasional di Riau terus berkembang. Hingga akhir Agustus sudah ada 250 hektare lahan swadaya 94 kelompok tani.
"130 Polsek di Riau sudah menyelenggarakan Jaga Kampung, masing-masing 2 hektare dan ini akan terus ditambah," kata Agung di lokasi panen, Rabu siang, 26 Agustus 2020.
Sementara untuk penggarapan delapan hektare lahan ini berlangsung sebulan lalu di bawah binaan Bhabinkamtibmas Polres Rokan Hilir dan Babinsa. Tak hanya palawija, kelompok tani juga beternak ikan dan sapi.
Selain pertanian, Jaga Kampung juga membina lima usaha mikro kecil menengah. Sudah ada pula kerjasama dengan sejumlah perusahaan untuk memasarkan produk pertanian masyarakat.
"Polda terus menggulirkan kegiatan ini agar masyarakat cukup pangannya, kuat kampungnya dan terjaga kesehatannya," sebut Agung didampingi Kapolres Rokan Hilir AKBP Nurhadi Ismanto SIK.
Agung mengatakan, Jaga Kampung beriringan dengan program ketahanan pangan Pemerintah Provinsi Riau. Hal serupa juga dilakukan TNI di Korem dan Kodim di Bumi Lancang Kuning.
Â
Â
Simak juga video pilihan berikut ini:
Sedikit-Sedikit Bisa Jadi Banyak
Sementara itu, Kepala Baharkam Polri Komisaris Jenderal Agus Andrianto mengatakan hasil panen Jaga Kampung bisa mengurangi pengeluaran keluarga di tengah pandemi Covid-19. Selanjutnya bisa menambah ekonomi keluarga kalau hasilnya terjual.
Menurut Agus, Kampung Tangguh Nasional punya nama beragam di setiap daerah karena menyesuaikan kearifan lokal. Walaupun lahan digarap masih sedikit, tapi itu bisa makin besar kalau masyarakat bercocok tanam.
"Walaupun sedikit tapi ramai dilakukan maka jadi besar, terima kasih kepada jajaran dan pemerintah daerah hingga ke desa yang menggerakkan program ini," kata Agus.
Advertisement