Sukses

6 Orang Diamankan Buntut Pembongkaran Peti Jenazah Pasien Covid-19 di Limapuluh Kota

Pembongakaran peti jenazah di Limapuluh Kota menarik perhatian khalayak.

Liputan6.com, Padang - Sebanyak 6 orang diamankan Polres Payakumbuh terkait insiden pembongkaran peti jenazah pasien Covid-19 di Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Limapuluh Kota Sumatera Barat.

Peristiwa yang terjadi di wilayah hukum Polres Payakumbuh ini menarik perhatian khalayak. Oleh sebab itu, pihaknya mengambil tindakan dengan mengamankan 6 orang dari ratusan orang yang ada di lokasi itu.

Kapolres Payakumbuh, AKBP Donny Setiawan mengatakan keenam orang tersebut sudah meminta maaf, dan juga bersedia mengikuti swab test atau tes usap.

"Awalnya mereka tidak percaya kalau pasien yang meninggal ini terkonfirmasi positif virus corona," kata Kapolres, Rabu (26/8/2020).

Kemudian, pihaknya menunjukkan hasil laboratorium tertulis, bahwa jenazah berinisial YS benar adanya terkonfirmasi positif Covid-19 yang diterbitkan laboratorium Unand, 21 Agustus 2020.

Sebelumnya, kata Donny pihak keluarga tidak meyakini bahwa almarhum YS positif Covid-19 tanpa ada keterangan tertulis dari otoritas berwenang. Kemudian setelah melihat data tersebut barulah 6 orang itu menyadari bahwa perbuatannya salah.

Donny mengimbau kepada masyarakat agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Masyarakat diharapkan mempercayai prosedur pemulasaran jenazah kepada Satgas Covid-19 Kabupaten Limapuluh Kota.

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

2 dari 3 halaman

Wakil Bupati Sempat Diusir

Pembongkaran peti jenazah itu bermula ketika pasien dinyatakan meninggal dunia di Rumah Sakit Achmad Mochtar (RSAM) Kota Bukittinggi, setelah sebelumnya diketahui terkonfirmasi positif covid-19 pada Jumat, 21 Agustus 2020.

Awalnya pasien dirawat di RSUD Adnaan WD Payakumbuh kemudian dirujuk ke Bukittinggi, dan meninggal pada Senin 24 Agustus 2020 sekitar pukul 18.00 WIB.

"Jenazah akan dimakamkan sesuai protokol Covid-19, dan sudah mendapat persetujuan dari istri pasien," kata wakil bupati.

Sebelum jenazah sampai di kampung halaman, wakil bupati dihubungi oleh kepolisian agar bisa datang ke rumah duka dan berdiskusi dengan keluarga dan warga setempat.

Namun, jenazah datang sebelum adanya kesepahaman antara gugus tugas dan warga setempat. Saat itulah kemudian terjadi perdebatan bahwa keluarga ingin membuka peti untuk melihat jenazah.

Ferizal mengaku dirinya tidak bisa berbuat apa-apa, sebab jumlah masyarakat juga sangat banyak, ia juga diusir oleh warga sekitar dan jenazah dibopong masuk ke dalam rumah duka.

Informasi yang diterimanya, jenazah tidak hanya dibuka petinya saja namun juga dimandikan, disalatkan dan dimakamkan malam itu juga.

"Rata-rata warga yang hadir saat itu tidak memakai masker sama sekali, menurut pemahaman saya orang yang meninggal saat wabah itu syahid, tidak perlu dimandikan," ujarnya.

3 dari 3 halaman

Perkembangan Corona Sumbar

Data per 26 Agustus 2020, jumlah total kasus konfirmasi pasien positif Covid-19 di Sumbar mencapai 1.822 orang, 1.082 di antaranya sudah sembuh dan 52 jiwa meninggal. Sementara sisanya masih isolasi.

Kemudian total jumlah sampel masyarakat Sumbar yang diambil 91.415 orang, lalu untuk spesimen sampel yang diperiksa mencapai 106.168 sampel.

"Positif rate hingga kini 1,94 persen," kata juru bicara Gugus Tugas Penanganan Corona Sumbar, Jasman Rizal.

Pada 26 Agustus 2020, terdapat 87 tambahan pasien positif Covid-19 di Sumbar. Jumlah tersebut merupakan penambahan tertinggi per hari di provinsi ini sejak wabah corona melanda.

Ia mengimbau masyarakat agar disiplin mematuhi protokol kesehatan, terutama memakai masker dan menjaga jarak ketika beraktivitas di luar rumah.