Liputan6.com, Blora - Sejumlah mantan siswa SMK Negeri 1 Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah mengeluhkan penahanan Ijazah. Ijazah mereka ditahan lantaran belum melunasi tunggakan pembayaran kenang-kenangan.
Didampingi Dewan Pendidikan Kabupaten Blora, mereka mempertanyakan nasib Ijazahnya. Setidaknya ada sembilan orang lulusan 2018/2019 mendatangi sekolah tersebut.Â
Advertisement
Baca Juga
Para alumni tersebut sebelumnya telah mendatangi sekolah untuk mengambil ijazah, namun ditolak karena masih ada tunggakan. Mereka lantas menyampaikan penahanan ijazah ini kepada anggota Dewan Pendidikan Blora, Singgih Hartono.
Untuk klarifikasi dan mediasi dengan pihak sekolah, Singgih lantas mendatangi SMK Negeri 1 Cepu dan membawa serta sejumlah siswa yang menyampaikan keluhan, Rabu (26/8/2020).
Dalam kesempatan itu, Singgih mengaku kedatangannya di sekolah itu karena diminta oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Usai Mediasi, ijazah yang ditahan itu akhirnya diberikan.
"Saya ke sini karena diminta Pak Ganjar secara langsung," ujar Singgih.
Â
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Penjelasan Kepala SMK
Menurutnya, penahanan Ijazah tidak hanya terjadi di satu sekolah. Sebelumnya dia juga menyelesaikan hal serupa di sekolah lain di Blora.
"Intinya di sini, ada misskomunikasi antara kepala sekolah, staf dan siswa," ujarnya.
Kepala SMK Negeri 1 Cepu, Saedan, membantah adanya penahanan ijazah. Dia bilang, staff hanya melaksanakan tugas.
"Ini adalah kebijakan kepala sekolah yang lama,"Â kata Saedan.
Dia juga mengatakan jika orangtua siswa datang ke sekolah malah akan lebih baik. Orangtua siswa cukup mengatakan jika tak punya biaya.
"Ngomong kalau saya tidak punya uang untuk membayar, selesai," ujarnya.
Saedan menegaskan, Selama menjabat kepala sekolah, dia tidak pernah mempersulit dan tidak pernah ada penahanan ijazah.
"Mungkin saja mereka sudah bekerja, sehingga belum sempat mengambil ijazah kesini. Sebab, selama ini sebelum ijazah keluar, mereka sudah mendapatkan pekerjaan,"Â dia mengungkapkan.
Â
Advertisement
Ijazah untuk Cari Kerja
Saat ditanya apakah masih ada berapa ijazah yang tertahan, Saedan enggan berkomentar lebih banyak. Namun, dia mengaku senang dengan kedatangan Dewan Pendidikan Kabupaten Blora. Dengan begitu persoalan bisa diselesaikan.
Salah satu lulusan SMK Negeri 1 Cepu yang turut mengambil ijazah, Aulia Aini Fatmawati (19), mengaku belum bisa mengambil ijazah lantaran masih punya tunggakan. Karenanya, ia datang bersama rekan lainnya didampingi Dewan Pendidikan Blora.
Saat menerima ijazahnya, dia merasa senang karena diberikan secara gratis.
"Terima kasih kepada sekolah, telah memberi kemudahan kepada kami. Ijazahnya nanti untuk mencari kerja selanjutnya di Semarang,"Â kata Aulia.