Sukses

16 Polisi Diperiksa Terkait 3 Warga Makassar Terkena Peluru Tajam Tembakan Peringatan

Bidang Propam Polda Sulsel terus menggenjot pemeriksaan anggota pokisi terkait tertembaknya tiga warga Makassar.

Liputan6.com, Makassar - Polisi terus berupaya mengungkap fakta dibalik tertembaknya tiga warga Jalan Barukang, Kecamatan Ujung Tanah, Kota Makassar, Sulawesi Selatan pada Sabtu (30/8/2020) malam sekitar pukul 01.30 Wita. Hingga kini 16 polisi telah diperiksa oleh Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Sulsel.

Dalam kejadian itu, tiga warga setempat terkena peluru tajam usai polisi mengeluarkan sejumlah tembakan peringatan, mereka adalah AJ (23), IB (22) dan AM (18). AJ sendiri telah dinyatakan meninggal dunia sore kemarin karena tertembak di pelipisnya, sementara IB dan AM hingga kini masih menjalani perawatan usai tertembak di bagian kakinya. 

"Sejak kemarin hingga hari ini, sudah 16 anggota yang diperiksa," kata Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Ibrahim Tompo, kepada Liputan6.com, Senin (31/8/2020). 

Anggota polisi yang diperiksa itu berasal dari Polres Pelabuhan Makassar dan Polsek Ujung Tanah. Ibrahim menyebutkan seluruh anggota polisi itu adalah mereka yang terlibat dalam kericuhan antara warga dan polisi di Jalan Barukang saat kejadian.

"Semua anggota yang diperiksa adalah yang bertugas saat itu," ucapnya. 

Ibrahim memastikan bahwa Bidang Propam Polda Sulsel akan bertindak secara transparan dalam mengungkap kasus tertembaknya tiga warga Kota Makassar ini. 

"Kita akan mendudukkan segala faktanya dengan benar, sehingga walaupun langkah tersebut merupakan upaya penyelamatan nyawa harus prosedural," dia memungkasi. 

 

 

Simak juga video pilihan berikut:

2 dari 3 halaman

Kronologi Kejadian Versi Polisi

Sebelumnya diberitakan, tiga warga Jalan Barukang, Kecamatan Ujung Tanah, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, menjadi korban penembakan pada Minggu (30/8/2020) malam sekitar pukul 01.30 Wita. 

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Liputan6.com, ketiga warga yang menjadi korban penembakan itu adalah IB (22), AM (18) dan AJ (23). IB dan AM terkena peluru di bagian kaki, sementara AJ terkena tembakan di pelipisnya dan dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 16.00 Wita dihari yang sama. 

Kapolres Pelabuhan, AKBP Kadarislam membenarkan ihwal kejadian tersebut, dia menyebutkan bahwa saat itu polisi mengeluarkan tembakan peringatan. Kejadiannya bermula ketika anggota Polres Pelabuhan berinisial Bripka UF, mendatangi lokasi kejadian dengan maksud menyelidiki kasus pengeroyokan yang terjadi beberapa waktu sebelumnya.

"Jadi anggota ini lagi lidik masalah kasus pengeroyokan, begitu sampai di TKP itu, ketemulah sama anak-anak lagi ngumpul. Kebetulan anak-anak ngumpul ini kan lagi minum. Mabuk," kata Kadarislam, Minggu (30/8/2020) siang.

Kepada pemuda-pemuda yang sedan nongkrong itu, aparat kepolisian kemudian menanyakan alamat salah seorang terduga pelaku pengeroyokan. Namun salah seorang pemuda yang berada di lokasi kejadian langsung menyerang aparat kepolisian.  

"Begitu ditanya sama anggota alamatnya salah satu pengeroyok tiba-tiba anak-anak yang ngumpul langsung tanyakan siapa ini, saya polisi, mana KTA-nya, kami perlihatkan KTA-nya. Udah gitu tiba-tiba ada yang memukul di belakang, dipukul anggota," jelas Kadarislam. 

Menurut Kadarislam, setelah salah seorang anggota polisi dipukul, mereka pun mundur. Sejurus kemudian sudah banyak warga dilokasi kejadian yang melempari aparat kepolisian yag berpakaian preman itu dengan batu dan berbagai macam benda lainnya. 

"Tiba-tiba anggota kan lihat banyak orang, langsung lari dan diteriaki pencuri sama anak-anak ini. ini kan warga keluar semua, anggota lari, akhirnya terdesak anggota kan, dilempari, segala macam, kan namanya pakaian preman," tuturnya.

3 dari 3 halaman

Tembakan Peringatan

Tak lama kemudian tim patroli melintas di lokasi kejadian lalu berusaha membubarkan massa yang anarkis. Menurut Kadarislam, tim patroli itu memang sedang berjaga di sekitar lokasi kejadian. 

"Nah kebetulan ada anggota patroli yang melintas di situ, langsung dibantu diselamatkan anggota yang terdesak, karena massa ramai, akhirnya dibubarkan dengan gas air mata, akhirnya anggota bisa diselamatkan," ucapnya. 

Setelah kondisi terlihat aman, aparat kepolisian yang tadinya dilempari warga ini kemudian hendak mengambil kendaraan roda dua miliknya yang tertinggal di lokasi kejadian. Saat itulah, jelas Kadarislam, warga kembali menyerang anggota polisi. 

"Diserang lagi, akhirnya anggota bubarkan dengan cara kasi keluar tembakan peringatan," imbuhnya. 

Dari tembakan peringatan itulah tiga orang warga diduga terkena timah panas. Kadarislam menyebutkan bahwa tiga warga yang terkena tembak itu saat ini tengah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.

"Tiga terkena tembakan. Dua di antaranya ketembak di kaki, yang satunya lagi ketembak di pelipisnya," dia memungkasi.Â