Sukses

Polisi Sayangkan Warga Palembang Hanya Berkerumun di Depan Korban Pembunuhan

Detik-detik kematian FR, korban pembunuhan sadis di Palembang direkam oleh warga di Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Liputan6.com, Palembang - Kematian FR, warga Kelurahan 2 Ulu Kecamatan Seberang Ulu (SU) I Palembang Sumatera Selatan (Sumsel) pada hari Minggu (30/8/2020) kemarin, membawa duka mendalam bagi keluarganya.

Dari informasi yang diperoleh, FR menjadi korban pembunuhan sadis tepat di depan temannya Doni, saat mereka tiba di Jalan KH Wahid Hasyim, Kelurahan 5 Ulu Palembang.

Kedua pria tak dikenal menganiaya korban menggunakan senjata tajam (sajam) jenis celurit, ke tubuh korban hingga FR mengalami luka parah dan meninggal di tempat.

Detik-detik FR mengalami luka parah, bertahan di tengah rasa sakitnya, hingga menghembuskan nafas terakhir sempat direkam warga sekitar. Bahkan video tersebut menjadi viral di media sosial (medsos).

Korban sendiri mengalami luka cukup parah di bagian kaki kiri. Bahkan korban yang merupakan warga Palembang tersebut, sempat duduk sembari menahan rasa sakit dan darah yang mengalir deras.

Dalam video tersebut, tampak juga para warga sekitar awalnya hanya berkerumun, melihat, dan merekam korban yang sudah tak berdaya.

Tak lama kemudian, polisi yang tiba di Tempat Kejadian Perkara (TKP) langsung mengevakuasi jasad FR dan korban selamat Doni ke RSUD Bari Palembang.

Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Anom Setyadji melalui Kapolsek Seberang Ulu I Kompol Farizon menyayangkan tindakan warga, yang tidak langsung melaporkan kejadian tersebut ke polisi.

"Masyarakat seharusnya memberikan pertolongan, dengan cara segera melapor ke kantor polisi terdekat. Apalagi jarak TKP dan Mapolsek SU I Palembang juga dekat," ucapnya, Selasa (1/9/2020).

Jika polisi segera mendapatkan informasi tersebut, timnya langsung bisa mengambil tindakan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :

2 dari 2 halaman

Sidik Jari Pelaku

Inisiatif warga untuk mengevakuasi tubuh korban pun, cukup menyulitkan polisi untuk mencari sidik jari pelaku.

"Sidik jari bisa jadi petunjuk. Tapi jika ada lebih dari satu bentuk sidik jari, akan menyulitkan petugas," katanya.

Menurutnya, pertolongan pertama yang harus segera dilakukan pada korban penganiayaan yaitu melapor pada polisi. Namun jika akan mengevakuasi korban kecelakaan, warga bisa langsung dibawa ke rumah sakit.

"Bisa langsung dibawa ke rumah sakit karena ada sebab jelas, misalnya dia korban tabrak lari. Pelat nomor kendaraan yang menabrak bisa dilacak dan sebagainya," katanya.