Liputan6.com, Denpasar Mereka adalah Nadya Nur Azahra dan Nadira Nur Ainiyah, anak kembar ‘bule’ albino asal Wonogiri yang videonya di sebuah lokasi wisata Tandon, Wonogiri, Jawa Tengah, viral. Putri kedua dari pasangan Nunung Kristanto (44) dan Suratmi (35) ini unik karena dianggap mirip bule.
Kembar yang karib disapa Nadya dan Nadira itu sangat mudah akrab dengan siapa pun, walaupun orang tersebut hanya sekadar lewat depan rumahnya. Hal itulah yang akhirnya menjadi ketakutan sang ibu, jika anaknya bermain di luar seorang diri.
“Mereka (kembar) mudah akrab dengan siapa pun. Kemarin ada yang lewat dan dipanggil hanya untuk dikasih cokelat, dia langsung lari nyamperin. Saya jadi takut kan, kalau mereka main di luar sendiri,” kata Suwarni saat berbincang dengan Liputan6.com, Sabtu (6/9/2020).
Advertisement
Baca Juga
Terlebih, Suratmi melanjutkan, semenjak anak kembarnya viral, setiap hari dirinya harus melayani tamu yang tak kunjung usai dari pagi hingga malam hari. “Nadya dan Nadira sejak viral itu banyak tamu yang cari mereka. Tapi heran mereka itu sama sekali tidak takut malah elon (akrab) dengan tamu-tamu yang datang. Apalagi tamunya bawa cokelat atau boneka, tambah nempel mereka,” kata dia.
Suratmi bercerita, kisah lucu putri kembarnya yang bisa langsung akrab dengan pengunjung tempat wisata Tandon, tempat di mana awal mula kembar albino menjadi viral. “Waktu lagi di Tandon banyak yang minta foto. Terus si kembar selalu bilang ‘mana cokelat’ baru mereka mau diajak berfoto. Kami tidak pernah ajarkan itu ke mereka. Murni permintaan mereka sendiri,” ujar Suratmi.
Kulit Kembar Albino yang Sensitiff
Sebelumnya, waktu Suratmi bersama keluarganya masih merantau di daerah Banten, kedua anak kembar albino mereka tidak seperti saat ini banyak dikenal masyarakat.
“Dulu waktu kami masih di Banten, banyak yang minta foto-foto saja. Tapi kalau sampai viral dan banyak diliput media baru sekarang. Alhamdulillah sih, rejekinya si kembar. Semoga aja melalui mereka bisa ketemu sama idola kita, Pak Ganjar dan Pak Joko (Bupati Wonogiri) hehe,” katanya sumringah.
Menurut, Suratmi, kulit anak kembar albino itu sangat rentan sekali. Apalagi saat hendak diajak bepergian. “Enggak bisa kena panas sedikit saja. Kalau kena langsung bersin-bersin, kulit merah, dan enggak jarang iritasi. Apalagi semenjak tinggal di kampung, rumah di pinggir jalan dan banyak debu. Kulit mereka sangat sensitif sekali,” ujarnya.
Saat penulis berada di kediaman kembar albino tersebut, terlihat Nadya dan Nadira begitu menikmati kehadiran saya sebagai teman baru mereka. Tak heran apa yang saya lakukan diikutinya. Sempat agak rewel karena salah satunya hendak tidur.
Kulit putih dan mata biru membuat orang yang melihat kembar albino ini terkesima dan sepintas akan menganggap mereka adalah bule. Namun, mereka adalah kembar albino. Albino adalah kelainan pada produksi melamin dalam tubuh. Untuk diketahui, albino tidak bisa disembuhkan, tapi penderitanya bisa hidup normal layaknya yang lainnya.
Advertisement