Liputan6.com, Medan - Bobby Nasution dan Aulia Rachman menjadi Bakal Pasangan Calon (Bapaslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan pertama yang mendaftar untuk maju pada Pilwalkot ke Komisioner Pemilihan Umum (KPU) Medan. Bobby-Aulia mendaftar ke Kantor KPU Kota Medan, Jumat, 4 September 2020.
Kemudian pada hari ini, Sabtu (5/9/2020), giliran Akhyar Nasution berpasangan Salman Alfarisi yang daftar ke KPU Medan, Jalan Kejaksaan. Akhyar saat ini berstatus sebagai Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Medan, dan Salman adalah Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRD Sumut) dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Advertisement
Baca Juga
Mengenai kompetitornya di Pilwalkot Medan, Bobby mengungkapkan, mereka telah mempersiapkan sejumlah program. Karena, mereka sepakat kepada masyarakat dan partai politik (parpol) pendukung untuk membuat program, menjadikan Medan lebih baik.
"Kita membawa semangat kolaborasi, yang nantinya di pemerintahan mendatang akan diterapkan sebagai Collaborative Government atau Pemerintahan Kolaboratif," kata menantu Presiden Joko Widodo atau Jokowi itu.
Dijelaskannya, dalam konsep Collaborative Government, ada tiga perubahan penting untuk Kota Medan mendatang yang diharapkan akan terjadi. Pertama, reformasi birokrasi. Bobby-Aulia akan mengubah wajah birokrasi Kota Medan menjadi birokrasi yang melibatkan setiap elemen, setiap masyarakat.
"Agenda pemerintahan dan pembangunan didasari kebutuhan, aspirasi, dan cita-cita masyarakat Kota Medan," sebut Bobby, yang juga penggagas #KolaborasiMedanBerkah.
Saksikan juga video pilihan berikut:
Reformasi Pelayanan Publik
Kedua, di bidang reformasi pelayanan publik. Diterangkan suami Kahiyang Ayu ini, dalam Collaborative Government, salah satu prinsip yang diusung adalah prinsip memanusiakan manusia.
Prinsip ini wajib hadir pada pelayanan publik oleh Pemerintah Kota (Pemko) Medan mendatang.
"Setiap masyarakat memiliki hak yang sama dalam mendapatkan pelayanan dari Pemko Medan," ucapnya.
Ketiga adalah pencegahan dan pemberantasan korupsi. Berkaca dari Wali Kota Medan sebelumnya, Medan dinilai sebagai kota paling rawan korupsi. Disampaikan Bobby, ini adalah hal yang sangat memalukan dan tidak boleh dibiarkan.
"Ke depan, saya dan Bang Aulia berjanji kepada masyarakat Kota Medan untuk menekan angka korupsi dan pungli, serta sesegara mungkin melacak dan menindak oknum-oknum yang terlibat," tegasnya.
Advertisement
New Medan
Diungkapkan Bobby, Collaborative Government juga akan mewujudkan New Medan. Jika berbicara tentang New Medan, juga berbicara tentang visi bersama untuk Kota Medan sebagai basis dari ekonomi kerakyatan.
"Terlebih di masa pandemi Covid-19, ekonomi kerakyatan harus diperkuat agar upaya pemulihan ekonomi dan masyarakat berhasil, dengan cara merevitalisasi peran dan program di sektor UMKM dan pasar tradisional," ungkapnya.
Selain itu, New Medan juga berarti Medan Universal Desain atau Medan dengan tata kota yang ramah, aman, dan membahagiakan seluruh kelompok masyarakat, khususnya untuk kelompok difabel, lansia, anak, dan perempuan.
Dukungan Parpol
Sementara Aulia Rachman mengungkapkan harapan besarnya. Menurutnya, perubahan akan terjadi di Kota Medan, karena pihaknya punya konsep untuk membenahi birokrasi, dan akan merancang sistem terbuka dalam pemerintahan.
"Biar masyarakat mengetahui mana tupoksi wali kota, mana tupoksi Gubernur. Kita berharap Medan menjadi berkah, dengan kepemimpinan kami berdua. Insyaallah ada birokrasi terbuka," Aulia menandaskan.
Untuk Diketahui, dalam kontestasi Pilwalkot Medan 2020, pasangan Bobby-Aulia didukung oleh 8 parpol, yaitu, PDIP, Gerindra, Golkar, Hanura, Nasdem, PPP, PSI, dan PAN. Sedangkan pasangan Akhyar-Salman disusung 2 parpol, Demikrat dan PKS.
Advertisement