Liputan6.com, Mamuju - Pemandangan tak lazim terlihat saat petugas pemadam kebakaran (damkar) berusaha memadamkan kobaran api di Jalan Mangga, Kelurahan Binanga, Mamuju, Sulawesi Barat. Beberapa warga terlihat berusaha menutupi aliran air yang keluar dari selang damkar yang bocor di beberapa titik.
Kejadian itu pun menimbulkan berbagai pertanyaan di masyarakat. Pasalnya petugas damkar datang ke lokasi kebakaran tanpa alat yang memadai. Bahkan terlihat beberapa petugas yang berada di garis terdepan menggunakan pakaian yang tak sesuai standar keamanan.
Advertisement
Baca Juga
Kepala Seksi Evakuasi dan Penyelamatan Damkar Mamuju Randy Moertadi tidak memungkiri bahwa saat ini beberapa armada yang dimiliki sudah memerlukan perawatan untuk mendukung pekerjaan mereka. Selain itu, mereka juga kekurangan alat pelindung diri (APD) yang bisa menjamin keselamatan petugas ketika memadamkan kebakaran.
"Sudah tidak bisa dipungkiri lagi, masyarakat sudah melihat sendiri, beginilah kondisi petugas damkar di Mamuju, masih sangat kekurangan, belum memadai," kata Randy kepada Liputan6.com, Minggu (06/09/2020), sesaat setelah memadamkan kebakaran.
Namun begitu, menurut Randy, hal itu sudah menjadi risiko pekerjaan mereka sebagai petugas damkar. Intinya, mereka akan selalu bersiaga dan menjalankan tugas demi melindungi masyarakat yang sewaktu-waktu membutuhkan pertolongan mereka, meski dengan armada dan peralatan seadanya.
"Saat ini kita punya enam armada, empat armada penembak dan dua tangki saja untuk cover Mamuju. Kami hanya bisa berharap, semoga saja ke depannya ada tambahan armada dan alat pelindung diri," ucap Randy.
Â
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Harapan Petugas Damkar
Randy juga berharap, agar kesejahteraan petugas damkar dapat lebih ditingkatkan lagi, mengingat risiko yang mereka kerjakan.
Sebab, tak jarang mereka bertaruh nyawa ketika bertugas. Apalagi, mereka rela meninggalkan keluarga demi melindungi masyarakat dari bencana.
"Apalagi, hampir di setiap kebakaran pasti damkar yang disalahkan. Kami selalu dikatakan datang terlambat, padahal kami baru dihubungi ketika kebakaran terjadi. Namun itu sudah lumrah, risiko pekerjaan kami," ujar Randy.Â
Kebakaran terjadi pada Sabtu (06/09/2020) sekitar pukul 10.30 yang menghanguskan 6 rumah dan tempat usaha warga itu berhasil dipadamkan 2 jam kemudian. Dimana damkar Mamuju menurunkan 3 armada dan dibantu 1 mobil watercanon polisi serta 1 mobil tangki milik sebuah perusahaan swasta.
Dugaan sementara kebakaran itu terjadi akibat arus pendek listrik, yang terjadi disalah satu tempat usaha warga. Kerugian ditaksir mencapai Rp1 milliar, tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, polisi juga sudah melakukan penyelidikan guna mengetahui pasti penyebab kebakaran.
Advertisement