Sukses

Berebut Gerindra di Pilkada Gunungkidul

Sebanyak 13 dari 17 Pengurus Anak Cabang (PAC) Partai Gerindra Gunungkidul mendukung pasangan lain.

Liputan6.com, Gunungkidul - Gerbong pendukung pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati Gunungkidul, Sutrisno Wibowo - Mahmud Ardi Widanta mulai gembos. Ada 13 dari 17 Pengurus Anak Cabang (PAC) Partai Gerindra Gunungkidul yang menyatakan dukungannya pada Sunaryanto - Hery Susanto. Ribuan orang terlihat hadir dalam deklarasi dukungan tersebut.

Mantan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Gunungkidul, Ngadiyono mengatakan, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra DIY sebenarnya sudah mengirimkan surat agar DPP memberikan rekomendasi calon bupati Gunungkidul kepada Mayor Sunaryanto. Namun dalam perjalanannya, surat rekomendasi dan surat keputusan jatuh ke pasangan Sutrisno - Ardi.

"Tetapi karena politik maka yang keluar berbeda," ujarnya, Senin (7/9/2020) di kediaman Sunaryanto.

Ngadiyono menambahkan, semua unsur partai mulai dari PAC dan pengurus DPC hingga DPD Partai Gerindra sudah berkoordinasi dan semuanya sepakat untuk mengusung Mayor Sunaryanto sebagai calon bupati. Namun menurut Ngadiyono, keputusan dari DPP telah dipelintir oleh oknum-oknum tertentu.

Hal tersebut di luar kesepakatan pengurus di tingkat bawah karena justru apa yang diajukan ke DPP tidak terealisasi. Akhirnya pihaknya bersama dengan jajaran 13 PAC Partai Gerindra memberanikan diri untuk mendeklarasikan mendukung Mayor Sunaryanto dalam Pilkada Gunungkidul. 

"Kami sudah lama dengan Pak Sunaryanto, sudah 3 tahun kami saling mengisi. Tetapi kemudian DPP tidak merespons keinginan kami," tambahnya.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

2 dari 3 halaman

Tak Ada Niat Membelot

Mantan anggota DPRD Gunungkidul tersebut mengklaim apa yang ia dan pengurus PAC lainnya lakukan bukan untuk membelot. Namun langkah tersebut merupakan komitmen yang telah mereka bina di kalangan akar rumput dan tetap solid mendukung Mayor Sunaryanto.

Pihaknya sengaja mendukung Mayor Sunaryanto karena bacalon ini dengan Partai Gerindra sudah saling memahami, visi misi Mayor Sunaryanto juga mirip visi misi Partai Gerindra. Sehingga pihaknya dari anak ranting (pengurus tingkat kalurahan) hingga PAC mendukung Sunaryanto.

"Kami semua siap jika disanksi dari DPP. Termasuk jika nanti dikeluarkan dari keanggotaan Partai Gerindra," tegasnya.

Ia mengatakan, bersama pengurus PAC yang lain tidak ada maksud membelot, sehingga tidak ada pikiran untuk berlabuh ke partai politik lain. Ngadiyono mengklaim Partai Gerindra sudah mendarah daging di diri mereka. Tetapi karena apa yang mereka inginkan tidak dipenuhi oleh DPP maka langkah tersebut mereka ambil. Hanya 4 PAC yang belum menyatakan dukungan, yaitu Wonosari, Playen, Gedangsari dan Girisubo.

"Aku yakin sebentar lagi kami akan dipanggil DPP. Kami tidak akan gentar, kami akan tetap hadir," tambahnya.

Ngadiyono mengungkapkan, Mayor Sunaryanto sebenarnya satu dari dua nama yang mengikuti proses penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati Partai Gerindra Gunungkidul, selain Sutrisno Wibowo. Dalam tim penjaringan sebenarnya mayoritas memilih Mayor Sunaryanto untuk diusulkan ke DPP.

"Ada 10 orang anggota tim, dan 8 orang anggota tim mendukung Mayor Sunaryanto," katanya.

Ngadiyono sendiri terakhir komunikasi dengan DPP sekitar sebulan yang lalu. Saat itu dirinya dipanggil ke DPP dan dirinya sudah menyerahkan surat usulan bacalon Mayor Sunaryanto. Saat ke DPP, dirinya masih berstatus sebagai Ketua DPC Partai Gerindra.

Namun sekarang ia sudah tidak lagi menjabat sebagai ketua DPC berdasarkan SK DPP yang baru. Menurutnya DPC sekarang itu dianggap sah karena ada SK dari DPP. Namun ia menyayangkan sampai detik ini tidak pernah ada rapat di DPD untuk membuat surat keputusan DPC.

"Nggak ada serah terima dan pelantikan DPC Partai Gerindra. Sekarang di SK yang baru itu sebagai penasihat DPC Partai Gerindra Gunungkidul," ungkapnya.

 

3 dari 3 halaman

Respons DPC Gerindra Gunungkidul

Sementara itu, Ketua DPC Partai Gerindra Gunungkidul, Purwanto, mengaku belum mengetahui siapa saja yang hadir dalam deklarasi tersebut. Namun ia mengatakan, Partai Gerindra sudah tetap mengusung Sutrisno - Ardi. Hal tersebut sudah sesuai perintah DPP untuk mendukung pasangan tersebut.

"Artinya jika ada yang mengaku, itu berarti Partai Gerindra gadungan," katanya.

Purwanto menambahkan jika ada kader Partai Gerinda yang tidak tunduk mestinya ada sanksi karena melawan perintah DPP. Dan jika ada calon yg menerima yang sudah jelas mendukung pasangan calon lain, perlu diuji kaitan etika politiknya calon tersebut. Ia menuding bacalon tersebut sudah menfasilitasi memecah belah parpol.

"Dan bagaimana nanti jika menjadi bupati, rakyat akan diadu domba dipecah belah," kata Purwanto.