Sukses

Pandemi Covid-19 Berlarut, Bagaimana Stok Darah di PMI Cilacap?

Muncul kekhawatiran krisis stok darah itu akan berlarut lantaran pandemi Covid-19 yang tak kunjung berakhir

Liputan6.com, Cilacap - Pandemi Covid-19 berdampak ke nyaris semua sektor. Bahkan, ke hal yang jarang menjadi perhatian masyarakat namun penting untuk dunia kesehatan, stok darah.

Di Cilacap, Jawa Tengah, misalnya, stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) sempat turun kisaran 60-70 persen. Sebab, sejumlah wilayah meniadakan kegiatan donor darah lantaran kekhawatiran menjadi klaster baru penularan Covid-19.

Selama empat bulan, antara April hingga Juli 2020, Cilacap mengalami krisis stok darah. Sebab itu, PMI lantas berkoordinasi dengan seluruh faskes agar pasien yang memerlukan donor darah diwajibkan mengganti sejumlah kantong darah yang ditranfusikan.

Hal itu dilakukan untuk mengantsipasi kekosongan stok darah di PMI Cilacap.

“Jadi kalau ada pasien yang butuh darah golongan tertentu, keluarganya harus mencarikan donor pengganti. Tapi donornya golongan darah bebas," ucap Kepala Pelaksana Unit Transfusi Darah Palang Merah Indonesia (PMI) Cilacap, Sony Kristianto, Senin, 7 September 2020.

Sempat muncul kekhawatiran krisis stok darah itu akan berlarut lantaran pandemi Covid-19 yang tak kunjung berakhir. Tetapi, kekhawatiran itu tak berlanjut menyusul kembali normalnya kegiatan donor darah.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Stok Darah PMI Cilacap September 2020

Stok darah di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah pun berangsur normal meski dampak Covid-19 masih terasa di wilayah ini. Kondisi ini banyak ditunjang oleh kembali beroperasinya unit donor darah mobile yang sebelumnya sempat mandek.

Sony mengatakan pasokan terbesar stok darah memang berasal dari unit mobile ini. Tim donor darah akan datang ke sebuah wilayah secara berkala untuk menghimpun donor darah.

Unit mobile bisa melakukan donor darah di berbagai wilayah Cilacap, atas persetujuan Gugus Tugas Covid-19 di wilayah tersebut. Proses donor darah dilakukan dengan standar protokol kesehatan yang ketat.

"Sekarang aturan (kewajiban mengganti darah) itu sudah dicabut karena stok darah kita sudah aman,” ujarnya.

Dia mengungkapkan, kebutuhan darah rata-rata di Cilacap mencapai 1.200 kantong per bulan. Karenanya, PMI menarget bisa menyediakan setidaknya 1.500 kantong darah agar stok darah tetap aman.

“Sekarang hampir semua kecamatan sudah mengizinkan donor darah. Cuma memang masih ada yang belum,” ujarnya.