Sukses

Heboh di Garut, Burung Garuda Lambang Negara Menghadap ke Depan

Para pengikut Paguyuban Kandang Wesi Tunggul Rahayu tidak mengetahui jika poisis Kepala burung garuda pada lambang negara Garuda Pancasila telah berubah.

Liputan6.com, Garut - Ketua Paguyuban Kandang Wesi Tunggul Rahayu di Kampung Cigentur, Desa Cisewu, Kecamatan Cisewu, Garut, Jawa Barat membuat heboh. Aksinya mengubah lambang negara Burung Garuda mengejutkan khalayak luas.

Posisi kepala Burung Garuda yang terdapat pada lambang negara Garuda Pancasila diubah menjadi lurus menghadap ke depan. Aslinya, menengok ke sebelah kanan (dari sudut pandang garuda) sebagaimana yang berlaku saat ini.

Selain posisi kepala, ketua paguyuban ini diduga dengan sengaja mengubah bagian tengah burung yang sebelumnya berisi padi-kapas, kepala banteng, pohon beringin, rantai dan bintang, menjadi bulatan berisi peta dunia dengan tulisan 'GARUDA BOLA DUNIA'.

Bahkan semboyan Bhineka Tunggal Ika pun tak luput diubah menjadi 'Bhineka Tunggal Ika Soenata Logawa'.

Amas (37) salah satu pengikut paguyuban, mengatakan perubahan tersebut mutlak dilakukan Ketua Paguyuban Tunggul Rahayu Mr. Prof. Ir. Cakraningrat alias Sutarman.

“Kami tidak tahu, kalau lambang negara sudah berubah posisi,” ujarnya, Selasa (8/9/2020).

Menurutnya, sebagai pengikut paguyuban dirinya hanya mengikuti kegiatan rutin yang diselenggarakan paguyuban seperti membahas soal peningkatan ekonomi, bantuan sosial dan pengajian.

“Hanya itu saja dalam pertemuan rutin, paling ada tawasulan, berdoa,” ujarnya.

Hal yang sama disampaikan Endin (50) pengikut paguyuban lainnya. Sebagai pengikut paguyuban, dia mengaku hanya melaksanakan seluruh kegiatan organisasi yang dititahkan ketua paguyuban.

“Saya tidak terlalu memperhatikan soal perubahan lambang (Garuda Pancasila),” ujarnya.

 

Saksikan Video Pilihan Ini

2 dari 2 halaman

Kondisi Paguyuban

Ada dua kantor Paguyuban Kandang Wesi Tunggul Rahayu. Satu kantor utama dipusatkan di Kecamatan Caringin yang dipimpin langsung Sutarman sebagai ketua.  Kemudian kantor pembantu di Kecamatan Cisewu yang dipusatkan di Desa Cisewu dipimpin Odiman.

Sejak pemberitaan mengenai perubahan simbol posisi kepala garuda pada lambang negara mengemuka, praktis kondisi kantor dan kegiatan para pengikut paguyuban langsung sepi. Beberapa ornamen paguyuban di sekitar kantor masih terlihat terpancang, termasuk spanduk besar mengenai paguyuban lengkap dengan profil organisasi.

Sebelumnya, kasus tersebut terungkap Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) saat menerima permohonan izin pendirian organisasi kemasyarakatan (ormas). Namun dalam pengajuannya, terdapat beberapa kejanggalan, mulai perubahan posisi kepala Burung Garuda pada lambang negara Garuda Pancasila, komposisi badan burung hingga semboyan negara.