Liputan6.com, Bandung - Seorang relawan uji klinis vaksin Covid-19 dilaporkan terpapar virus corona jelang vaksinasi tahap kedua. Relawan yang tak disebutkan identitasnya itu melaporkan ke tim peneliti sepulang dari Semarang, Jawa Tengah, kemudian melakukan tes swab atas rekomendasi tim peneliti.
Baca Juga
Advertisement
Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) Kusnandi Rusmil mengatakan, seorang relawan atau subjek penelitian yang terpapar Covid-19 itu bukan dari penyuntikan vaksin yang pertama.
"Jadi dia sudah disuntik pertama kali. Kemudian pergi ke Semarang, pas pulang dicek lagi swabnya positif," ucap Kusnandi di Rumah Sakit Pendidikan (RSP) Unpad, Rabu sore (9/9/2020).
Ia menjelaskan, vaksin Sinovac yang sedang diteliti saat ini adalah vaksin yang sudah dimatikan. "Yang disuntik kan vaksin yang mati. Kalau PCR (reaktif) karena virus yang hidup," ucapnya.
Menurut Kusnandi, pihaknya tidak mengeluarkan relawan dari uji klinis vaksin. Namun berencana melakukan penyuntikan ulang vaksin setelah kondisi fisik relawan tersebut sehat kembali.
"Tetap kita lakukan penyuntikan ulang dengan pemantauan," katanya.
Kusnandi menjelaskan, dalam penelitian vaksin ini jika ada relawan yang ketahuan positif Covid-19 saat pemeriksaan pertama atau kunjungan pertama, dipastikan tidak memenuhi syarat dan tidak akan mendapatkan vaksinasi.
"Kalau yang sudah disuntik (kemudian positif Covid-19) nanti ada ulangannya. Kalau sudah bagus (negatif) kita suntik lagi," ucapnya.
Seperti diketahui, uji klinis fase ketiga untuk vaksin Covid-19 dari Sinovac, China, ditargetkan sebanyak 1.620 relawan dengan rentang usia antara 18 hingga 59 tahun. Namun, tidak semua peserta akan disuntikkan vaksin. Sebanyak 540 orang akan disuntikkan vaksin, sedangkan sisanya akan mendapat cairan plasebo.
Pelaksanaan uji klinis dilakukan di enam lokasi yakni RSP Unpad, Balai Kesehatan Unpad Dipatiukur, Puskesmas Garuda, Puskesmas Sukapakir, Puskesmas Dago, dan Puskesmas Ciumbuleuit.