Liputan6.com, Humbang Hasundutan Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatera Utara (Sumut) telah ditetapkan Pemerintah Pusat menjadi salah satu dari dua daerah di Indonesia untuk pengembangan food estate.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo saat meninjau lokasi Food Estate Hortikultura di Desa Ria Ria, Pollung, Humbahas, mengatakan, jika program itu berhasil, maka daerah lain di Sumut yang karakteristiknya mirip dengan Humbahas akan ikut dikembangkan.
"Sumut akan lebih banyak, paling tidak yang sama dengan Humbahas akan bisa langsung diaplikasikan," kata Mentan Syahrul, Jumat (11/9/2020).
Advertisement
Baca Juga
Dijelaskan Mentan Syahrul, food estate tahap pertama akan menggunakan lahan 1.000 hektare untuk tanaman kentang, bawang merah dan bawang putih. Sementara total keseluruhan lahan yang akan digunakan sekitar 30.000 hektare. Setiap hektarenya bisa menghasilkan puluhan juta.
"Intinya, kita mau buat yang orang Indonesia belum lihat. Ini tidak hanya untuk Sumut, tapi Indonesia. Percontohannya ada di sini, food estate pertama kali di Indonesia," jelasnya.
Saksikan juga video pilihan berikut:
Persiapkan Beberapa Hal
Diungkapkan Syahrul, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum memulai food estate. Antara lain, lahan, bibit yang bagus, pupuk yang istimewa, mekanisasi, budidaya, hingga pasca panennya.
Disampaikan juga, pertanian merupakan sektor yang tahan banting meski di masa pandemi Covid-19. Dari sisi ekonomi, pertumbuhan sektor pertanian saat ini tumbuh 22 persen. Menurut Mentan Syahrul, food estate akan ikut menggerakkan perekonomian Sumut dan Indonesia.
Pada Agustus saja, nilai ekspor hortikultura Indonesia mencapai Rp 22 triliun. Bahkan, ekspor dari Januari hingga Agustus totalnya mencapai Rp 225 triliun. Diungkpkan Syahrul, saat sektor lain melemah, justru pertanian maju.
"Pertanian tidak pernah putus. Kita masih banyak komoditi lain. Kedelai kita impor 2 juta ton, kenapa tidak buat sendiri? Bawang hampir 600 ribu ton, dan itu hitung-hitungan triliun," ungkapnya.
Mengenai manajemen dalam program tersebut, akan ada dominasi pengaturan antara pemerintah provinsi (pemprov), pemerintah kabupaten (pemkab) dan investor. Kalau mau kualitasnya bagus, intervensi permodalan juga harus bagus, termasuk mengunakan mekanisasi.
"Jadi rakyat diberdayakan di setiap hektare," ujar Mentan.
Advertisement
Dukungan Pemprov Sumut
Wakil Gubernur (Wagub) Sumut, Musa Rajekshah, mengharapkan agar food estate bisa dibuka di daerah lain di Sumut. Menurutnya, baru kali ini ada lahan pertanian yang dikelola secara terbuka untuk kepentingan masyarakat dan negara.
"Mudah-mudahan program ini berhasil. Kami harap Pak Mentan bisa membuka food estate di daerah lain di Sumut," ucapnya.
Wagub mengatakan, Pemprov Sumut mendukung program food estate. Selanjutnya, Pemprov Sumut akan melakukan tugas dan tanggung jawab untuk program tersebut. Apalagi, program ini sejalan dengan misi Pemprov Sumut saat ini, yakni prioritas di bidang pertanian.
"Kami (Pemprov Sumut) sangat mendukung. Tugas serta tanggung jawab akan kami lakukan di Provinsi Sumut ini," sebutnya.
Keunggulan Lahan Humbahas
Bupati Humbahas, Dosmar Banjarnahor menyampaikan, lahan di kabupatennya memiliki keunggulan, mulai dari infrastruktur hingga kesuburan tanah. Saat ini Humbahas memiliki 3 prioritas hortikultura, antara lain kentang, bawang merah dan bawang putih.
"Kami sangat senang dan berbangga hati," Dosmar menandaskan.
Untuk dketahui, program food estate di Kabupaten Humbahas rencananya akan dimulai Oktober 2020 mendatang. Program triliunan rupiah ini diharapkan dapat menumbuhkembangkan sektor pertanian secara merata.
Konsep pengembangan pangan yang dilakukan secara terintegrasi di Kabupaten Humbahas ini mencakup pertanian, perkebunan, dan peternakan di suatu kawasan, dan akan menggunakan lahan seluas 30.000 hektare.
Advertisement