Sukses

Banjir Rendam Ribuan Rumah Warga di Melawi, 1 Jembatan Gantung Roboh

Selain merendam ribuan rumah warga di Kabupaten Melawi, Provinsi Kalbar, banjir juga merobohkan satu unit jembatan gantung.

Liputan6.com, Pontianak - Ribuan rumah warga di 18 desa di Kabupaten Melawi, Provinsi Kalbar, terendam banjir sejak sepekan terakhir, akibat meningkatnya intensitas dan curah hujan di wilayah perhuluan Kalbar.

"Ada 18 desa yang diterendam banjir itu berada di wilayah hukum Polsek Nanga Pinoh, diantaranya di Desa Tanjung Lay, Tembawang Panjang, Desa Pal, Tanjung Niaga, Kenual, Baru dan Desa Sidomulyo di Kacamatan Nanga Pinoh Kabupaten Melawi," kata Tris Supriadi, Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Melawi, Senin (14/9/2020)

Dia menjelaskan, hari ini pihaknya langsung melakukan pemantauan terhadap wilayah terdampak bencana banjir di 18 desa di Kabupaten Melawi itu.

Ia mengatakan, akibat banjir tersebut, ribuan rumah warga terendam banjir dan menyebabkan aktivitas pasar sayur Nanga Pinoh berpindah lokasi ke tepi jalan Juang (sekitaran Tugu Juang). Kemudian akses jalan Provinsi Nanga Pinoh-Sintang di Desa Sidomulyo, Kecamatan Nanga Pinoh tidak dapat dilalui oleh kendaraan roda dua maupun roda empat.

"Untuk sementara telah disediakan tempat pengungsian oleh BPBD Kabupaten Melawi, yaitu di Gedung Serba Guna Kabupaten Melawi," katanya.

Kemudian di wilayah hukum Polsek Ella Hilir sebanyak empat desa, yaitu Desa Nanga Nuak, Desa Lengkong Nyadom, Desa Nanga Ella Hilir dan Desa Pelempai Jaya. "Akibat banjir tersebut, ratusan rumah warga terendam banjir dan menyebabkan akses jalan dari dan menuju ke Kecamatan Nanga Pinoh hanya dapat dilalui kendaran doa yang dinaikkan ke rakit," katanya.

Sementara, di wilayah hukum Polsek Sayan, ujarnya lagi, ada 7 desa yang terendam banjir, di antaranya Desa Lingkar Indah, Sayan Jaya, Nanga Sayan, Pekawai, Tumbak Raya, Landau Sadak, dan Desa Madya Raya.

"Akibat banjir ini, ribuan rumah warga terendam banjir hingga mencapai ketinggian dua meter dan menyebabkan akses jalan dari Nanga Pinoh menuju Kota Baru tidak dapat dilalui oleh kendaraan roda empat dikarenakan jembatan kenoka, Desa Lingkar Indah, Sayan Jaya, Siling Permai dan Pasar Sayan tergenang air ketinggian dua meter," katanya.

Kapolres Melawi mengatakan, hingga saat ini belum ada korban jiwa yang dilaporkan akibat bencana banjir tersebut, sementara kerugian materil belum dapat diperkirakan. Terkait dampak banjir tersebut maka demi keselamatan masyarakat dan lingkungan maka pihak PLN ULP Nanga Pinoh melakukan pemadaman beberapa gardu dan pemadaman akan dilakukan hingga kondisi gardu aman dioperasikan.

"Ada 13 gardu yang dipadamkan, yaitu gardu di Tanjung Niaga, Sisipan Tanjung, Kva Kelakik, Sisipan Kelakik, Kva Sidomulyo II ( Jepara ), Kva Kaswari, Kva AP 21, Kva Markasan, Kva Erti, Kva Kenanga 1, Kva Kenanga 2, Kva Nawawi 1 dan di Kva Nawawi 2. Dan perlu kami laporkan situasi saat ini masih aman terkendali," katanya.

Simak juga video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Jembatan Roboh

Sementara itu, satu Jembatan gantung di Dusun Kenual, Desa Loka Jaya, Kecamatan Tanah Pinoh, Kabupaten Melawi, Kalbar, dikabarkan roboh pada Senin dini hari sekitar pukul 02.00 WIB, akibat diterjang banjir.

Tris Supriadi  mengatakan, jembatan gantung tersebut roboh karena tingginya luapan air dan derasnya air banjir tersebut.

"Tidak ada korban jiwa akibat jembatan gantung yang roboh tersebut, tetapi satu rumah penduduk setempat ikut rusak akibat terkena dampak robohnya jembatan itu," katanya.

Dia menjelaskan, beberapa kawasan rendah di Kabupaten Melawi sudah hampir sepekan ini dilanda bencana banjir, salah satunya menyebabkan robohnya jembatan gantung yang dibangun oleh Pemprov Kalbar tersebut.

Dia menambahkan, hingga saat ini ketinggian air akibat banjir tersebut terus naik, terutama di kawasan Sokan dan Tanah Pinoh.

"Hingga saat ini material dari jembatan gantung yang roboh itu masih berada di sungai atau belum bisa diamankan karena kedalaman air dan arus dari air yang cukup deras," katanya.

Dari pantauan pihak Polres Melawi, jalan yang menghubungkan kabupaten itu menuju Kabupaten Sintang saat ini putus, sehingga baik warga dari Melawi mau ke Sintang dan sebaliknya tidak bisa melakukan perjalanan.

"Ada sekitar enam titik banjir yang cukup tinggi di jalan yang menghubungkan Melawi dan Sintang itu, dengan ketinggian yang bervariasi," ujarnya.

Dia menambahkan, kedalaman air banjir itu sangat tinggi, bahkan bisa mencapai dua meter sehingga tidak bisa dilewati jenis kendaraan apapun.

"Kami imbau masyarakat agar berhati-hati dalam hal ini, karena kondisi air terus meninggi, bahkan ada beberapa jembatan di jalan itu yang juga mengalami kerusakan," katanya.