Liputan6.com, Bandung - Seorang pria terekam video diduga meminta proyek kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Bandung Barat, Senin (5/10/2020). Konyolnya, si pria membawa ular piton.
Video tersebut lantas beredar luas di media sosial. Berdasarkan video yang dilihat Liputan6.com, video berdurasi 1 menit dan 28 detik itu, memperlihatkan seorang pria mengenakan baju putih berkerah biru membawa seekor ular piton.
Advertisement
Baca Juga
Pria berkepala plontos tersebut, sambil memegang ular piton, tampak berdialog dengan nada tinggi sambil menggebrak meja seseorang berpakaian dinas.
Dari hasil penelusuran, video tersebut terjadi di ruangan Kepala Dinas PUPR Kabupaten Bandung Barat, Anugerah, sekitar pukul 13.00 WIB.Â
Menurut keterangan Sekretaris Dinas PUPR Kabupaten Bandung Barat Edi Setiadi didampingi Staf Dinas PUPR Heri, pria yang mendatangi ruangan Kepala Dinas PUPR diduga protes terkait masalah proyek.
"Iya, tadi kejadiannya sekitar jam satu siang. Dia mengejar Pak Kadis terus masuk ke ruangan sambil bawa ular. Katanya sih ribut-ribut soal proyek," kata Edi kepada wartawan.
Â
Simak Video Pilihan di Bawah Ini
Anggota LSM
Diketahui, pria tersebut merupakan anggota LSM di Bandung Barat. Dia marah lantaran tak pernah kebagian proyek dan meminta agar kepala dinas memberikannya proyek dalam waktu dekat.Â
Meski demikian, Edi tidak mengetahui secara pasti apa saja yang dibicarakan di dalam ruangan tersebut. Sebab ia dan staf lainnya sedang pergi ke luar kantor dinas untuk beristirahat.Â
"Kebetulan jam istirahat juga jadi saya langsung keluar. Kalau apa saja yang dibicarakan juga enggak tahu karena setelah selesai bicara, Pak Kadis langsung keluar terus salat. Setelah itu pergi lagi ke agenda dinas yang lain di Bandung," ujarnya.
Edi mengatakan, ada dua orang yang datang bersama pria dari LSM yang sama pada saat menyambangi kantor Dinas PUPR. "Yang datang ke ruangannya ada tiga orang," ujarnya.
Menurut Edi, saat terjadi keramaian tersebut pihak Satpol PP KBB sempat mendatangi ruangan Dinas PUPR. Tak berselang lama keramaian tersebut bisa dikendalikan.
"Hanya sebentar juga. Saat saya balik lagi sudah sepi dan normal seperti sebelumnya," katanya.
Advertisement