Liputan6.com, Mamuju - Pemprov Sulawesi Barat kini memiliki PCR Mobile atau mobil laboratorium PCR yang dapat digunakan untuk pemeriksaan spesimen swab Covid-19. Mobil laboratorium itu disiapkan sebagai langkah antisipasi meluasnya penularan Covid-19 di provinsi ke-33 itu.
Jubir Satgas Covid-19 Sulawesi Barat Safaruddin Sanusi mengatakan, mobil laboratorium itu merupakan kendaraan operasional milik Dinas Kesehatan Sulawesi Barat yang dimodifikasi sebagai laboratorium keliling. Rencananya, mobil itu akan difungsikan dalam waktu dekat.
"Kemarin sudah dilakukan pelatihan bagi tenaga operasionalnya, jadi dalam waktu dekat ini akan segera difungsikan," kata Safaruddin kepada Liputan6.com di Mamuju, Senin (05/10/2020).
Advertisement
Baca Juga
Sedangkan, Kabid Kesmas Dinas Kesehatan Sulawesi Barat dr Muhammad Ikhwan mengatakan, mobil laboratorium ini memang dipersiapkan untuk percepatan penanganan Covid-19. Nantinya, akan sangat membantu satgas dalam melakukan tracking penyebaran Covid-19 dengan cepat.
"Mobil laboratorium itu nantinya dapat melakukan pemeriksaan swab sampai 48 orang," kata Ikhwan.
Namun, ada sebuah kendala terkait penggunaan mobil laboratorium ini. Menurut Ikhwan, mobil ini tidak dapat menjangkau wilayah pelosok yang jalanannya menimbulkan banyak goncangan. "Mobil tidak bisa terlalu cepat atau melewati jalan yang berlubang dan terlalu goyang. Mobil itu akan dipakai pada waktu-waktu tertentu, seperti akan melakukan pengujian swab massal," ujar Ikhwan.
"Tetapi kalau hanya satu atau dua orang yang ingin tes swab, kita sarankan melakukan pemeriksaan swab di rumah sakit karena alatnya mahal," ujar Ikhwan.
Ikhwan juga berpesan, agar masyarakat selalu menaati protokol kesehatan demi mencegah penularan Covid-19. Karena menurutnya, saat ini, hanya cara itu yang bisa dilakukan untuk melawan virus ini.
"Tetap selalu melaksanakan 3M, yakni mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak," tutup Ikhwan.
Hingga Senin 5 Oktober 2020, pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Sulawesi Barat sebanyak 830 kasus, 469 kasus sembuh, 64 menjalani perawatan, 286 kasus isolasi mandiri, dan 11 orang meninggal dunia.