Liputan6.com, Tual - Kelangkaan minyak tanah di wilayah kota Tual, Maluku membuat Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) prihatin. Organisasi ini ingin meringankan beban masyarakat dengan menggandeng Dinas Perindustiran dan Perdagangan (Disperindag), serta Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Tual dengan menggelar operasi pasar.
Baca Juga
Advertisement
Andi Husti Awaludin, Ketua Kordinator Hiswana Migas Kota Tual dan Maluku Tenggara, menjelaskan bahwa pihaknya dan Kadin Kota Tual ingin menekan kelangkaan minyak tanah.
"Isu kelangkaan di pengecer ada yang jual sampai Rp5.000/liter. Makanya kemarin Hiswana Migas dan Kadin Kota Taul didampingi Dinas Perindag terjun operasi pasar untuk menstabilkan harga menjadi Rp3.200/liter," ungkap Andi Awal, kepada Liputan6.com melalui keterangan tertulisnya, Selasa (6/10/2020).
Kegiatan operasi pasar ini dilakukan Hiswana Migas dan Kadin pada Senin (5/10/2020). Dan setiap warga dibatasi pembeliannya.
"Setiap warga dibatasi dengan hanya boleh membeli minyak tanah maksimal sebanyak 10 liter, hal ini agar tidak terjadi lonjakan," sambung Andi Awal.
Â
Simak video pilihan berikut ini:
Operasi Pasar 10 Titik
Pelaksanaan operasi pasar ini dilakukan di 10 titik lokasi. Masing-masing mendapatkan jatah dua sampai tiga drum atau sekitar 400 sampai 600 liter per het.
"Kita sediakan 5.000 liter yang tersebar di Desa Fidan, Mangon, Lorong Citra, Desa Taar, UN, BTN, dan lodar El Tual," sambungnya.
Untuk bisa mendapatkan minyak tanah dengan harga murah masyarakat hanya diwajibkan membawa Kartu Tanda Pengenal (KTP) untuk membuktikan bahwa warga tersebut memang tinggal di sana.
Hal itu juga dilakukan Hiswana Migas agar tidak ada warga dari daerah lain masuk dan ikut mengantre. Selain itu, warga juga wajib memakai masker.
"Selain itu setiap pembeli juga diminta mematuhi protokoler kesehatan dengan wajib menggunakan masker," dia menambahkan.
Â
Advertisement
Dapat Dukungan
Operasi pasar minyak tanah ini mendapat dukungan dari pemerintah daerah, Wali Kota Tual, dan Deperindag Kota Tual. Untuk itu, Hiswana Migas berupaya untuk kembali melakukan kegiatan ini.
"Insya Allah apabila dari hasil evaluasi bersama Dinas Perindag dan Kadin masih terdapat kelangkaan serta warga yang belum terakomodir maka kita akan kembali melakukannya demi menjawab kebutuhan warga," papar Andi Awal.
4 Perusahaan Agen Belum Ambil Bagian
Operasi pasar yang dilakukan Hiswana Migas diapresiasi oleh Kadin Kota Tual. Setelah mengevaluasi stok ketersediaan minyak tanah, akan kembali melayani beberapa titik yang belum mendapatkan minyak tanah.Â
Dan berharap ke depannya empat perusahaan Agen BBM minyak tanah yanag belum ambil bagian operasi pasar, bisa dengan ikhlas, dan rela bergabung untuk menyejahterakan masyarakat.
Advertisement