Liputan6.com, Padang - Beberapa pekan terakhir penyebaran virus Covid-19 di Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) semakin menanjak, dengan jumlah kasus harian mencapai 200 orang lebih.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengharapkan seluruh stakeholder dapat berkoordinasi dengan baik tanpa saling lempar tanggung jawab.
Terutama koordinasi dan komunikasi dalam penaganan pasien yang sudah memiliki penyakit bawaan serta kategori berat, baik antara Dinas Kesehatan dengan rumah sakit maupun antarsesama rumah sakit.
Advertisement
"Ciptakan koordinasi intens dalam menerima pasien. Masing-masing rumah sakit harus mengerti kemampuannya," ujar Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno, Selasa (6/10/2020).
Dalam penanganannya, Irwan menegaskan bahwa rumah sakit daerah hanya menerima pasien Covid-19 dengan kategori ringan sampai sedang. Sementara, rumah sakit rujukan untuk pasien dengan kategori sedang hingga berat tanpa komorbid.
Sementara untuk pasien berat dengan penyakit bawaan sebaiknya dirujuk ke rumah sakit pusat (RSUP Dr M Djamil) dan rumah sakit lainnya dengan fasilitas pendukung yang lengkap.
Di sinilah peran dinas kesehatan sebagai regulator mobilisasi pasien, lanjut Irwan. Dinkes kabupaten/kota dapat mengarahkan rumah sakit dalam menentukan rujukan terhadap pasien yang diterima, jika dirasa tak mampu untuk menanganinya.
"Jangan ada tolak menolak merawat pasien. Apalagi jika pasiennya sudah gawat. Keterlambatan penanganan dari pihak keluarga hingga rumah sakit sebagai penyebab kematian," terang Irwan.
Lebih lanjut, Irwan meminta penanganan Covid-19 di daerah lebih ditingkatkan, khususnya pengobatan pasien dengan kategori berat dan memiliki penyakit bawaan.
Sebab, penanganan cepat dan baik diyakini akan berimbas pada penekanan angka kematian serta kenaikan jumlah kesembuhan di Sumbar.
Baca Juga
Saat ini, tingkat kematian akibat Covid-19 di Sumbar kurang dari 2 persen dan masih di bawah rata-rata nasional. Sementara, tingkat kesembuhan mencapai 51 persen dan diyakini akan terus naik persentasenya.
"Saya yakin, dengan penanganan serius dari tenaga kesehatan, tanpa mendahului Tuhan, angka kematian bakal dapat terus ditekan dan kesembuhan bisa kita tingkatkan," ujar gubernur.
Melalui aplikasi dan penggunaan IT, dinkes mampu mengetahui jumlah kapasitas rumah sakit rujukan. Hasil tersebut dikirim ke semua rumah sakit daerah, sehingga keadaan real time ketersedian tempat tidur dapat diketahui.
Begitu juga kebutuhan alat dan tenaga kesehatan. Koordinasi antarsesama rumah sakit juga diperlukan untuk pemenuhannya.
"Jika ada nakesnya yang berlebih atau dirumahkan, coba dikirim ke rumah sakit yang membutuhkan. Termasuk alat, kalau ada ventilator tak terpakai, kirimlah ke RSUP Dr M Jamil," tambah lelaki yang lebih dikenal dengan IP.
Berdasarkan data yang dirilis Pemprov Sumbar per Senin (9/6), total masyarakat yang terinfeksi Covid-19 mencapai 7.338 orang, dengan jumlah pasien sembuh sebanyak 3.825 orang (52,13%) dan meninggal sebanyak 150 orang atau 2,04%.