Liputan6.com, Blora - Leher bagian belakang Ag (24) warga Kelurahan Jepon tampak berbalut kain perban. Dia kena bacok oleh Ny alias Gendruwo (50) warga Dukuh Patinan, Kelurahan Jepon, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora, gara-gara persoalan menagih utang senilai Rp500 ribu.
Menurut Kapolsek Jepon, Iptu Supriyo, peristiwa perselisihan tersebut terjadi pada hari Selasa (6/10/2020) sekitar pukul 12.30 WIB, saat Ag sedang di rumah Timun, Dukuh Kampung Baru, Desa Geneng, Kecamatan Jepon.
Advertisement
Baca Juga
Pada saat itu, Ag menagih utang kepada Gendruwo melalui pesan singkat dan menanyakan keberadaannya. Setelah mendapatkan pesan singkat tersebut, Gendruwo tidak lama kemudian mendatangi korban sambil marah-marah.
"Gendruwo sedang mabuk mendatangi Ag. Keduanya cekcok adu mulut," kata Iptu Supriyo kepada Liputan6.com, Rabu (7/10/2020).
Iptu Supriyo menambahkan, setelah adu mulut tersebut kemudian Gendruwo pergi. Selanjutnya, tidak lama kemudian, Gendruwo datang lagi dengan membawa parang sambil teriak-teriak memanggil dan mencari Ag.
"Gendruwo masuk ke ruang kamar langsung membacokkan parang yang dibawanya itu ke arah Ag. Karena tahu akan dibacok, Ag berusaha mengelak, tapi sabetan parangnya Gendruwo masih mengenai lehernya di bagian belakang," jelas dia.
Simak Video Pilihan Berikut ini:
Diseruduk Ormas
Menurutnya, Ag pada saat kejadian tersebut sempat melakukan perlawanan dan berhasil merebut parang yang dibawa oleh Gendruwo. Selanjutnya, kata dia, Genderuwo melarikan diri.
"Akibat kejadian tersebut Ag yang mengalami luka bacok di leher bagian belakang, merasakan sakit dan pusing," kata dia.
Iptu Supriyo menyampaikan, selanjutnya atas kejadian ini, Ag melakukan Visum et Repertum (VeR) luka ke Puskesmas Jepon dan melaporkannya kejadian itu ke Polsek Jepon.
Diketahui, usai kejadian pembacokan, sejak kemarin hingga hari Rabu (7/10/2020) sore, tampak kantor Polsek Jepon didatangi oleh banyak orang dengan mengenakan seragam lengkap. Mereka adalah sejumlah anggota organisasi massa (ormas) Pemuda Pancasila.
"Gendruwo itu katanya calon ketua ranting Pemuda Pancasila Jepon, mereka datang niatnya mendampingi kasus temannya," kata Iptu Supriyo.
"Kita belum menangkap Gendruwo," dia memungkasi.
Advertisement