Sukses

Melacak Leluhur Gadis Cilik Bermata Biru di Pekanbaru

Gadis cilik bermata biru di Pekanbaru, Dzakira Azizy Naqiya viral di media sosial karena kecantikan pada pupil alat penglihatannya itu.

Liputan6.com, Pekanbaru - Dzakira Azizy Naqiya viral dalam hari terakhir di media sosial, khususnya di Pekanbaru, Provinsi Riau. Mata biru yang dipunyainya, bukan karena kontak lensa, menarik perhatian jagat dunia maya karena baru pertama kali ada di Bumi Lancang Kuning.

Namun bagi anak dari pasangan Zulbahri dan Ermi Julita ini, mata biru bukanlah suatu keanehan. Pasalnya, sang ayah berumur 48 tahun juga punya alat penglihatan serupa.

"Sudah keturunan," ucap Zulbahri saat disambangi di rumahnya di Jalan Jati Negara, Kecamatan Tampan Pekanbaru, Senin pagi, 6 Oktober 2020.

Zizy begitu bocah kelahiran 13 Maret 2014 ini disapa sangat pemalu, apalagi menemui orang tak pernah dilihatnya. Dia selalu bersembunyi di belakang punggung ibunya ketika wartawan berusaha menanyainya.

Namun menurut Zulbahri, keseharian anak semata wayangnya itu sangat aktif. Zizy selalu berlarian bersama teman sejawatnya di perumahan, bahkan cukup handal mengendarai sepeda.

"Tak ada kendala pada matanya untuk melihat, buktinya saya juga. Hanya faktor usia yang mulai membuat kabur pandangan," ucap Zulbahri.

Zulbahri berasal dari Sumatera Barat. Sifat merantau orang Minang membuatnya sampai ke Pekanbaru dan membina keluarga kecil.

Sehari-hari untuk membiayai kehidupan Zizy dan istrinya, Zulbahri menjadi pengantar air mineral isi ulang. Sesekali, dia memperbaiki jam kalau ada tetangga yang meminta.

"Servis jam saja saya bisa, artinya tak ada masalah pada mata biru, termasuk anak," kata Zulbahri.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Keturunan Asli Indonesia

Zulbahri menyebut tidak ada keturunan orang asing pada dirinya. Dia punya saudara perempuan yang juga bermata sama dengannya.

"Ayah saya juga punya mata biru, umurnya sampai 70 tahun tidak ada masalah pada penglihatan," kata Zulbahri.

Hanya saja, sambung Zulbahri, saudara perempuannya tidak mewariskan mata biru pada keturunannya.

"Padahal kakek saya juga punya mata biru," kata Zulbahri.

Zulbahri menceritakan, perlu tujuh tahun setelah pernikahannya dengan Ermi Julita untuk mendapatkan Zizy. Kesabaran, usaha dan doa agar diberikan keturunan berbuah manis pada tahun 2014.

Melahirkan di salah satu fasilitas kesehatan di Pekanbaru, awalnya Zulbahri dan Ermi tak sadar ada yang diwarisi Zizy. Perawat atau bidan tidak menyebut buah cinta keduanya punya mata indah.

"Barulah saat di rumah terlihat, saya bilang sama bapak (suami) anak matanya biru," cerita Ermi.

Ermi tak begitu kaget karena mata biru itu lebih duluan dimiliki suaminya. Diapun tak menjadikan soal, apalagi sampai kepikiran membawa Zizy ke dokter mata.

"Kesehariannya main seperti anak-anak lain, gak pernah mengeluh pada penglihatan," kata Ermi.

 

3 dari 3 halaman

Penantian 7 Tahun

Saat Zizy masih kecil, tetangga memang ada yang kaget karena menilai aneh ada anak Indonesia bermata biru. Lama kelamaan pandangan aneh itu menghilang dan Zizy berserta keluarga hidup layaknya orang kebanyakan.

"Belajar juga tak ada masalah penglihatan, kalau sekarang kan belajar online," katanya.

Zulbahri dan Ermi juga tak mempermasalahkan anaknya menjadi viral di media sosial. Dia menyebut begitulah orang mendapatkan rizki dari mata biru anaknya itu.

"Saya orangnya terbuka, silahkan diliput mungkin di situlah rizki orang dari anak saya," ucap Zulbahri.

Meski pemalu, Zizy tak keberatan dirinya diabadikan lensa kamera. Mata birunya begitu mempesona dan makin berkilau kala diterpa sinar matahari.

Mata birunya menjadi daya tarik dengan kulit eksotis orang Indonesia. Sesekali, Zizy menyibak rambut hitam ikal yang terurai menutup alis matanya yang menyatu karena terpaan angin.