Sukses

Kisah Sopir Ambulans Pemkot Bengkulu Kuliah S2 Hukum

Rully Saputra (28), Mahasiswa Program Pasca Sarjana Fakultas Hukum Universitas Bengkulu. Siapa sangka, Rully sang calon Megister Ilmu HUkum itu ternyata hanya seorang tenaga honorer yang menjalani pekerjaan sebagai sopir Ambulance.

Liputan6.com, Bengkulu - Undang-undang Dasar 1945 menjamin bahwa setiap orang berhak mendapat pendidikan yang layak. Siapapun itu, selama memiliki kemauan dan kemampuan, dia berhak menempuh pendidikan setinggi mungkin.

Termasuk Rully Saputra (28), Mahasiswa Program Pasca Sarjana Fakultas Hukum Universitas Bengkulu. Siapa sangka, Rully sang calon Megister Ilmu Hukum itu ternyata seorang tenaga honorer yang menjalani pekerjaan sebagai sopir ambulans.

Menjemput dan mengantar pasien di dalam Kota Bengkulu sudah menjadi rutinitas bagi Rully dan para sopir ambulans Pemkot Bengkulu. Kerja keras para sopir ambulans melayani warga dalam Program Jemput Sakit Pulang Sehat (JSPS) diapresiasi banyak pihak. Bukan program yang hanya jago kandang, layanan terbaik dari ambulans ini juga mengantar pasien hingga ke provinsi tetangga di Sumatera, bahkan ke tanah Jawa.

Status Rully yang saat ini menjadi mahasiswa aktif S2 Hukum terendus oleh Pelaksana Tugas Wali Kota Bengkulu Dedy Wahyudi. Sang sopir yang dikenal aktif bergaul, bergaya milenial dan siap menjalankan tugas kapan pun di mana pun ini ternyata diketahui Dedy dari Kapolres Bengkulu AKBP Pahala Simanjuntak teman kuliah Rully.

"Pak Kapolres cerita jika kuliah daring melalui zoom meeting dilakukan Rully dari atas Ambulance," ujar Dedy.

Menjalankan pekerjaan sembari serius mengejar pendidikan sangat jarang ditemui saat ini. Apa yang dilakukan Rully seharusnya menjadi motivasi dan inspirasi anak muda Bengkulu.

Dari puluhan sopir ambulans Pemkot Bengkulu. Rully Saputra yang tinggal di Jalan Timur Indah 5, Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu yang paling aktif, setiap hari bertugas menjemput dan mengantar pasien ke rumah sakit, bahkan mengantar jenazah ke rumah duka dan TPU.

Sebagai sopir ambulans ia harus siap siaga 24 jam menjalankan tugas yang mulia ini. Tingkat kesibukan dan jam terbang sopir ambulans Kecamatan Sungai Serut ini memang lebih padat dibanding dengan yang lainnya. Karena, Rully paling sering ditugaskan mengantar pasien rujukan ke Rumah Sakit ke Provinsi tetangga. Sebut saja seperti ke Sumatera Barat, Jambi, dan Palembang, itu sudah ia lakukan.

 

2 dari 2 halaman

Mengantar Sampai Jauh

Kamis (8/10/2020) malam, Rully didampingi tim JSPS Dinas Kesehatan dan RSHD Kota Bengkulu kembali mendapat tugas untuk mengantar pasien sakit kanker mata atas nama Sulkanudin ke rumah keluarga pasien di Desa Ngino, Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur.

Selama berprofesi menjadi sopir ambulans. Rully mengaku ini adalah lokasi terjauh ia menyopiri pasien setelah sebelumnya pernah juga ke Sumatera Utara. Untuk wilayah Kota Bengkulu ataupun luar provinsi terkadang dilakukannya seorang diri, meskipun beberapa kali ada keluarga pasien yang mendampingi.

"Ada perasaan lega bila pasien telah tiba di kediamannya dengan disambut gembira oleh pihak keluarga," ungkap Rully

Dengan membantu pasien untuk bertemu keluarganya yang telah menunggu di rumah, Hatinya merasa lega. Sebagai sopir ambulans dia berjanji akan terus bekerja dengan tulus dan gembira untuk menghadirkan kebahagiaan kepada pasien tersebut dengan mengantarnya pulang.

Menjadi sopir ambulans Pemkot Bengkulu, menurutnya, memiliki tantangan yang berat. Selain harus menentukan perjalanan dengan baik, mereka juga kerap harus ikut membantu keluarga pasien. Bahkan, bekerja menjadi sopir ambulans bisa dibilang penuh perjuangan.Dalam hati kecilnya, tak ada niat lain kecuali mengabdikan diri untuk menjadi sopir ambulans yang baik dan terus menghadirkan kebahagiaan di tengah masyarakat.