Sukses

Banjir Bandang Melanda Selatan Garut, Ribuan Orang Mengungsi

Banjir bandang melanda pemukiman warga di selatan Garut, yaitu di Kecamatan Cibalong dan Pameungpeuk.

Liputan6.com, Garut - Banjir bandang melanda pemukiman warga di selatan Garut, yaitu di Kecamatan Cibalong dan Pameungpeuk.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaam BPBD Garut, Tubagus Agus Sofyan, Senin (12/10/2020) membenarkan, banjir bandang kemarin melanda dua kecamatan di wilayah selatan Garut.

Agus menuturkan, hujan deras yang berlangsung lama mengguyur wilayah selatan Garut menyebabkan air sungai besar meluap, kemudian merendam dan merusak sejumlah bangunan di sekitar sungai.

Sejumlah warga di Kecamatan Pameungpeuk dan Cibalong yang terdampak langsung luapan sungai, kata dia, harus dievakuasi ke tempat yang lebih aman untuk menghindari ancaman bahaya dari bencana tersebut.

"Sebagian warga kita evakuasi ke tempat yang lebih aman," katanya.

Agus juga menyampaikan, banjir di wilayah selatan itu disebabkan dua sungai meluap, yakni Sungai Cilauteureun dan Cipalebuh di Kecamatan Pameungpeuk yang terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah itu.

Ketinggian air yang menerjang pemukiman rumah penduduk, kata Tubagus, berbeda-beda, seperti di Kecamatan Cibalong hampir mencapai satu meter menerjang pemukiman rumah warga.

"Untuk jumlah rumah dan warga yang terdampak masih kita data di lapangan," katanya.

Selain banjir bandang, tanah longsor juga melanda melanda selatan Garut, yakni di Kecamatan Peundeuy, menyebabkan sebagian jalan tertutup material longsor.

"Selain banjir, ada juga longsor di wilayah selatan di Kecamatan Peundeuy," katanya.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak juga video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Ribuan Orang Mengungsi

Sementara itu, Bupati Garut Rudy Gunawan menyatakan, akibat banjir bandang sekitar seribuan orang harus mengungsi demi menghindari ancaman bahaya dari dampak bencana tersebut.

"Sekarang yang mengungsi itu sekitar sudah hampir seribuan orang," katanya, Senin (12/10/2020)..

Rudy menjelaskan, para pengungsi rumahnya tergenang air luapan sungai besar sehingga harus mengungsi ke tempat yang lebih aman dan nyaman.

Terkait dengan jumlah rumah warga yang terdampak banjir, kata dia, masih dilakukan pendataan oleh tim dari dinas terkait yang sudah diterjunkan setelah ada laporan kejadian banjir, Senin dini hari.

"Jumlah kerusakannya sedang dihitung karena kejadiannya tadi jam empat subuh, korban tidak ada," katanya.

Ia menyampaikan laporan awal daerah yang terdampak banjir bandang luapan sungai besar yakni Kecamatan Pameungpeuk dan Cibalong.

Bencana itu, lanjut dia, telah merusak sebagian rumah warga, ada juga bangunan sekolah terdampak banjir karena lokasinya tidak jauh dari aliran sungai.

"Sekolah juga ada yang tergenang air," katanya.

Banjir bandang itu terjadi setelah hujan deras yang berlangsung lama mengguyur wilayah selatan Garut, Minggu (11/10/2020), menyebabkan aliran air Sungai Cilauteureun dan Cipalebuh meluap hingga akhirnya menerjang pemukiman rumah warga.