Liputan6.com, Padang - Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mulyadi-Ali Mukhni memastikan maju sebagai pasangan karena dorongan dari masyarakat. Hal itu sudah dijajaki jauh-jauh hari, bukan keinginan pribadi ataupun kelompok.
Pasangan yang sering disebut MUALIM ini pada akhirnya maju diusung Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN). MUALIM tercatat sebagai paslon dengan jumlah kursi terbanyak di DPRD Sumbar, yakni 20 kursi.
Mulyadi menegaskan, majunya dirinya dengan Ali Mukhni karena merespon keinginan masyarakat. Dia menyebut, banyak masukan dari tokoh dan masyarakat Sumbar untuk membawa sebuah perubahan kepada MUALIM.
Advertisement
Jika diberi amanah, Mulyadi memastikan akan menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar seutuhnya bagi masyarakat Sumbar. Bukan hanya Gubernur dan Wakil Gubernur bagi sekelompok orang.
Mulyadi menyebut, jika sudah diberi amanah berarti harapan sudah tertopang di pundaknya bersama Ali Mukhni. Tidak lagi melihat golongan atau partai politik apa yang mengusung.
"Insya Allah kalau terpilih, saya bukan gubernur Partai Demokrat, Pak Ali Mukhni bukan guberrnur Partai Amanat Nasional. Tapi kami adalah gubernur masyarakat Sumatera Barat," kata Mulyadi, Minggu (18/10/2020).
Mulyadi menjelaskan, meski diusung partai politik, tapi hal itu hanya sebagai kendaraan di era demokrasi. Yang paling utama ialah bagaimana bisa mewujudkan keinginan masyarakat yang dipercayakan kepada pemimpin terpilih.
Lebih lanjut, Mulyadi mengatakan jadi pemimpin bukan untuk satu golongan saja. Apalagi hanya memperjuangkan kepentingan kelompok tertentu karena ada kedekatan dan mengabaikan yang lain.
Ketua DPD Demokrat ini menuturkan, pemimpin Sumbar harus menjadi pemimpin untuk semua golongan. "Kepentingan masyarakat banyak jauh di atas segalanya daripada kepentingan kelompok," pungkas Mulyadi.